Mohon tunggu...
Ariasdi
Ariasdi Mohon Tunggu... Administrasi - Dunia Pendidikan

Catatan Kecil Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Manusia-manusia Multitasking

12 Juli 2020   07:47 Diperbarui: 12 Juli 2020   07:50 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktifitas rutin di pusat kebugaran yang terpaksa ditinggal karena pandemi (Foto: kolpri & Tri Indonesia)

Sebagian orang telah menjadikan telepon seluler (ponsel) sebagai lingkungan baru dalam berinteraksi, bersosialisasi, belajar dan bermain, atau belajar sambil bermain. Buka Whatsapp, Facebook, berselancar memburu berita on-line dan bermain game merupakan aktivitas rutin yang dilakukan selagi melek jika tidak ingin mati gaya. 

Sebuah aktivitas lintas usia, asalkan memiliki ponsel yang masih menyisakan catu daya, ruang penyimpanan memadai, jaringan yang terkoneksi dan kuota paket. Saya mempercayai jaringan Tri dari PT Hutchinson 3 Indonesia. Daya kreativitas Tri Indonesia membedakannya dengan produk lain yang sejenis.

PT Hutchinson 3 Indonesia merupakan anggota dari grup Hutchison Whampoa yang meliputi layanan telekomunikasi bergerak di Indonesia, Vietnam, Sri Lanka, Australia, Austria, Denmark, Hongkong, Irlandia, Italia, Makau, Swedia, dan Inggris. 

Oleh karena itu, tidak sulit bagi Tri untuk menghadirkan pengalaman berinternet yang berbeda dan berkelas dunia bagi masyarakat Indonesia. Tri memang 'Your Mobile Lifestlyle Provider', OlwaysOn, Wujudkan Indonesia Maju.

Koleksi: www.tri.co.id  
Koleksi: www.tri.co.id  

Kebiasan baru saya pada era Industri 4.0 sangat berbeda dibanding era 70 atau 80-an. Bangun tidur langsung nyambar ponsel yang sengaja diletakkan di tempat yang mudah terjangkau. Cabut charger yang sudah tancap semalaman, hidupkan dan browsing sana-sini. Sudah seperti reflek.

Sejenak saya tertegun. Teringat jasa Maxwell dan Faraday dalam mengemukakan teori gelombang elektromagnetik. Heinrich Hertz mendemonstrasikan teori tersebut pada 1888 yang diyakini sebagai cikal teknologi nirkabel (wireless). 

Dunia terkoneksi dengan peralatan teknologi informasi tanpa kabel. Sesuatu yang selama ini hanya bisa dilihat dalam serial fiksi ilmiah. Sekarang saya bisa nikmati bersama Jaringan Tri Indonesia yang didukung teknologi 4.5G LTE.

Dilengkapi jaringan baru, Tri lebih kuat dan lebih luas jangkauannya. Kekuatan tersebut menjadikan Jaringan Tri Indonesia mampu menjangkau 200 juta penduduk Indonesia, termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Lombok, dan Sulawesi dengan jelajah operasi 313 Kabupaten, lebih dari 3.000 Kecamatan dan 33.000+ Desa. 'Kini layarku sudah terkembang, hingga ke pelosok negeri'.

Koleksi: www.tri.co.id 
Koleksi: www.tri.co.id 

Pagi di awal Maret. Layar ponsel saya menampilkan berita wabah yang melanda beberapa negara. Corona Virus atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), lebih populer dengan Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

Mulanya saya tidak begitu peduli, walau dari Januari berita tersebut sudah wara-wiri di berbagai media. Alasannya, virus ini termasuk dalam kelompok virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Saya menganggap, sebagai mana flu burung, virus tersebut tidak terlalu berbahaya.

Dugaan itu meleset. Kompas.com (14/2/2020) merilis jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 64.443 dengan kematian 1.383. Sehari berikutnya bertambah 66.894 terkonfirmasi dengan kematian 1.523. Angka tersebut semakin melesat dari hari ke hari dan menjalar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kasus Covid-19 pertama di Indonesia dikonfirmasi pada 2 Maret 2020. Sebagai tindak lanjut, Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Nonalam Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Sejak saat itu tatanan kehidupan berubah drastis. Demikian juga budaya interaksi sosial. Social Distancing, pakai masker, sering cuci tangan dan jaga kebersihan menjadi sebuah kewajiban jika ingin tetap sehat.

Karyawan, guru dan pelajar, semua dirumahkan. Nyaris tiga bulan saya menjadi karyawan rumahan.  Kamar, ruang keluarga, ruang makan dan kamar mandi merupakan rute rutin yang saya lalui dari hari ke hari. Agar tetap bugar, setiap pagi saya membiasakan jogging karena pusat kebugaran langganan saya juga melakukan lock-down. Tetap fit selama puasa menjadi motto saya selama ini, walau dilakukan di sekitar rumah.

Sebagai mahluk sosial, di rumah saja itu menjemukan. Untungnya jaringan Tri Indonesia mengeluarkan jurus ampuh pembunuh sepi. THR-GeMEZZ! Ya, program THR-GeMEZZ adalah program kompetisi games berbatas waktu bagi Pelanggan Layanan Tri Indonesia. Kita dapat bermain di Layanan dengan mengakses langsung ke tri.gemezz.mobi dan berlangganan Layanan.

THR-GeMEZZ menyediakan hadiah harian dan door prize yang cukup menggiurkan di akhir periode. Mulai dari jam tangan hingga sepeda motor. Bersama games Alien Jump, Fruit Bomb, Gear Escape menjadikan saya dan keluarga #DirumahOnTerusss.

Aktifitas rutin di pusat kebugaran yang terpaksa ditinggal karena pandemi (Foto: kolpri & Tri Indonesia)
Aktifitas rutin di pusat kebugaran yang terpaksa ditinggal karena pandemi (Foto: kolpri & Tri Indonesia)

Covid-19 juga merampas salah satu rutinitas sosial saya di setiap Ramadhan. Buka bersama (bukber)! Sebagai pelipur lara, saya posting kembali nostalgia tahun lalu di status Facebook yang saya miliki. Banyak yang baper. Mungkin saya tidak sendirian dalam hal ini.

Keceriaan buka bersama alumni tahun lalu (Foto: kolpri)
Keceriaan buka bersama alumni tahun lalu (Foto: kolpri)

Oalah! Ternyata Tri memahami kegalauan orang-orang seperti saya. Tri meluncurkan Virtual Bukber #KalahkanJarak. Cukup dengan mengunggah foto atau video berdurasi maksimal 90 detik saat berbuka puasa secara on-line. 

Momen keseruan & kekompakan peserta bersama minimal 2 (dua) orang direkam melalui aplikasi video call conferencing menggunakan background yang disediakan oleh Tri Indonesia. Total hadiah 20 juta rupiah sudah menanti. Terbukti, Tri mampu #KalahkanJarak.

Koleksi: www.tri.co.id 
Koleksi: www.tri.co.id 

Waktu terus berlalu. Keganasan Covid-19 seakan tak terbendung. Pasar Raya Padang, pasar terbesar di kota saya, ditutup selama lima hari. Imbas dari 17 orang pedagang dinyatakan positif terinfeksi dan tiga orang meninggal. Penutupan tersebut guna memberi kesempatan petugas menyemprot disinfektan sampai ke dalam pasar.

Sejak saat itu Pasar Raya Padang menjadi klaster terbesar penyebaran Covid-19. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjadwalkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari, mulai 22 April hingga 5 Mei 2020. Bisa diperpanjang jika keadaan belum membaik. Nah!

Kami sekeluarga semakin keder keluar rumah, termasuk buat belanja. Padahal salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh agar bertahan dari serangan virus adalah dengan mengkonsumsi minuman berbahan rempah-rempah. Dan itu hanya didapat dengan membelinya di pasar!

Penutupan salah satu sudut Pasar Raya Padang (foto: kolpri dan Tri Indonesia)
Penutupan salah satu sudut Pasar Raya Padang (foto: kolpri dan Tri Indonesia)

Bima Market meredam tingkat kecemasan saya. Bima Market menyediakan apa yang saya butuhkan. Cukup dengan membuka jendela Stay Healthy, ekstrak powder temulawak, beras kencur, jahe Kamboja bisa didapat tanpa meninggalkan rumah. Bima+ mampu #KalahkanJarak dan #DirumahOnTerusss.

Jika masih khawatir terhadap kesehatan, Tri Indonesia juga menyediakan fasilitas Halodoc. Layanan interaktif untuk mencek resiko terhadap Covid-19 ada di sini.

Koleksi: www.tri.co.id
Koleksi: www.tri.co.id

Tidak hanya sampai di situ. Tri Indonesia sangat care terhadap pendemi global seperti sekarang. Tri Indonesia bersama UNICEF serta Pelanggan Layanan bahu membahu, bersama satukan kekuatan untuk mengatasi serangan Covid-19. 

Tiap membeli paket IndonesiaBersatu Rp. 10.000,- untuk 1,1 GB/7 hari seharga Rp. 9.000,- kita sudah menyumbang Rp. 1.000,- untuk penuhi kebutuhan medis melawan Covid-19. Empati yang sangat luar biasa.

Koleksi: www.tri.co.id
Koleksi: www.tri.co.id

Hari-hari terus berlalu. Bekerja dari rumah bersamaan dengan anak saya yang juga jadi 'siswa rumahan'. Mas Menteri, demikian kami sebagai praktisi pendidikan menyebut Mendikbud, mengeluarkan Surat Edaran 04/2020. Surat tersebut mengatur tentang tata cara pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat Covid-19.

Kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui pembelajaran dalam jaringan (daring). Tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing. 

Sayangnya, 86,6% belajar dari rumah didominasi pengerjaan soal-soal yang diberikan guru. Hanya 38,8% yang berjalan secara interaktif antara guru dan siswa. 

Kebanyakan guru memberi tugas melalui Whatsapp Group. Tugas dikerjakan siswa, difoto dan dikirim lagi ke guru. Diperlukan paket yang cukup untuk mendukung aktivitas ini. Keep On menjaga ketersediaan paket setiap waktu.

Koleksi: www.tri.co.id 
Koleksi: www.tri.co.id 

Paket Keep On merupakan paket isi ulang bagi Pelanggan Layanan Prabayar Tri Indonesia. Paket ini mendukung kebutuhan mobile lifestyle Pelanggan untuk puas internetan di semua jaringan Tri, nelpon & SMS ke sesama Tri, main ribuan games seru, dan akses nonton film favorit dalam dan luar negeri. Jaringan baru Tri #KalahkanJarak untuk tetap produktif.

Menjadi guru buat anak-anak merupakan peran baru saya dan isteri selama BDR. Kami bersama menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan guru sekolahnya sambil bekerja menyelesaikan pekerjaan kantor secara on-line dan webinar-an.

Webinarfever, webinarsyndome, webinarmania atau apalah namanya, terserah. Pokoknya, webinar menjadi santapan harian saya akhir-akhir ini. Entah mengapa, saya sangat bernafsu jika melihat flyer. Topik apapun akan saya daftar jika gratis dan dapat e-sertifikat. Lumayan buat koleksi. Webinar sangat memerlukan kualitas jaringan yang baik, stabil dan cepat. Tri memberikan jaminan itu semua. Produk OlwaysOn.

Webinarmania (Foto: kolpri)
Webinarmania (Foto: kolpri)

Tanpa terasa saya telah menjadi manusia 'multitasking'. Tidak terkecuali isteri saya.

Oh ya, isteri saya! Lagi masak apa dia? Diam-diam saya mengintipnya ke dapur. Maklum, dari tadi cuma wangi masakannya yang nyamperin hidung saya.

Wow, leziss sekali kelihatannya. Sampadeh (asam pedas) daging khas buatannya sedang mengepulkan asap tipis di atas wajan. Seperti biasa, langsung ngeces dan tak sabar ingin mencicipi. Ide bisnis saya muncul seketika. Digitalpreneur!

Saya jadi ingat, Tri Indonesia telah menjalin kemitraan dengan start-up karya anak muda Surakarta, CV. Jembar Alam Persada (JAP). Saat ini JAP telah mengembangkan aplikasi food-commerce berbasis smartphone bernama SOKU yang merupakan marketplace platform. SOKU menawarkan penghasilan tambahan tanpa harus membuka warung maupun restoran yang membutuhkan modal besar.

Koleksi: www.tri.co.id  
Koleksi: www.tri.co.id  

Selain menjual makanan, para produsen dapat juga berbagi resep dan berbagi makanan kepada ibu-ibu lainnya dengan fitur "share" yang merupakan pendamping fitur utama "sell" di dalam aplikasi SOKU.

Aplikasi SOKU memberikan kesempatan bagi user untuk menemukan makanan yang khas dan tidak pernah tersaji di warung atau restoran konvensional. Apabila diinginkan, user juga dapat berperan sebagai produsen dan berkesempatan mendapatkan pendapatan tambahan.

SOKU juga menawarkan layanan sharing ekonomi yang memberikan kesempatan bagi pihak ketiga untuk bertindak sebagai pengantar makanan dari produsen kepada user dengan menjadi driver atau kurir.

Seorang suami bisa saja menjadi kurir bagi istrinya untuk mengantar makanan yang dibuat istrinya kepada user. Dengan demikian semua pendapatan akan masuk sepenuhnya ke dalam keluarga Ibu atau produsen tersebut.

Saya jadi kurir sampadeh daging masakan isteri? Mengapa tidak! Namanya saja 'multitasking'!***

Koleksi: www.tri.co.id  
Koleksi: www.tri.co.id  

Koleksi: Kompasiana dan Tri Indonesia
Koleksi: Kompasiana dan Tri Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun