Mohon tunggu...
Ariasdi
Ariasdi Mohon Tunggu... Administrasi - Dunia Pendidikan

Catatan Kecil Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Manusia-manusia Multitasking

12 Juli 2020   07:47 Diperbarui: 12 Juli 2020   07:50 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktifitas rutin di pusat kebugaran yang terpaksa ditinggal karena pandemi (Foto: kolpri & Tri Indonesia)

Mulanya saya tidak begitu peduli, walau dari Januari berita tersebut sudah wara-wiri di berbagai media. Alasannya, virus ini termasuk dalam kelompok virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Saya menganggap, sebagai mana flu burung, virus tersebut tidak terlalu berbahaya.

Dugaan itu meleset. Kompas.com (14/2/2020) merilis jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 64.443 dengan kematian 1.383. Sehari berikutnya bertambah 66.894 terkonfirmasi dengan kematian 1.523. Angka tersebut semakin melesat dari hari ke hari dan menjalar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kasus Covid-19 pertama di Indonesia dikonfirmasi pada 2 Maret 2020. Sebagai tindak lanjut, Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Nonalam Covid-19 sebagai Bencana Nasional. Sejak saat itu tatanan kehidupan berubah drastis. Demikian juga budaya interaksi sosial. Social Distancing, pakai masker, sering cuci tangan dan jaga kebersihan menjadi sebuah kewajiban jika ingin tetap sehat.

Karyawan, guru dan pelajar, semua dirumahkan. Nyaris tiga bulan saya menjadi karyawan rumahan.  Kamar, ruang keluarga, ruang makan dan kamar mandi merupakan rute rutin yang saya lalui dari hari ke hari. Agar tetap bugar, setiap pagi saya membiasakan jogging karena pusat kebugaran langganan saya juga melakukan lock-down. Tetap fit selama puasa menjadi motto saya selama ini, walau dilakukan di sekitar rumah.

Sebagai mahluk sosial, di rumah saja itu menjemukan. Untungnya jaringan Tri Indonesia mengeluarkan jurus ampuh pembunuh sepi. THR-GeMEZZ! Ya, program THR-GeMEZZ adalah program kompetisi games berbatas waktu bagi Pelanggan Layanan Tri Indonesia. Kita dapat bermain di Layanan dengan mengakses langsung ke tri.gemezz.mobi dan berlangganan Layanan.

THR-GeMEZZ menyediakan hadiah harian dan door prize yang cukup menggiurkan di akhir periode. Mulai dari jam tangan hingga sepeda motor. Bersama games Alien Jump, Fruit Bomb, Gear Escape menjadikan saya dan keluarga #DirumahOnTerusss.

Aktifitas rutin di pusat kebugaran yang terpaksa ditinggal karena pandemi (Foto: kolpri & Tri Indonesia)
Aktifitas rutin di pusat kebugaran yang terpaksa ditinggal karena pandemi (Foto: kolpri & Tri Indonesia)

Covid-19 juga merampas salah satu rutinitas sosial saya di setiap Ramadhan. Buka bersama (bukber)! Sebagai pelipur lara, saya posting kembali nostalgia tahun lalu di status Facebook yang saya miliki. Banyak yang baper. Mungkin saya tidak sendirian dalam hal ini.

Keceriaan buka bersama alumni tahun lalu (Foto: kolpri)
Keceriaan buka bersama alumni tahun lalu (Foto: kolpri)

Oalah! Ternyata Tri memahami kegalauan orang-orang seperti saya. Tri meluncurkan Virtual Bukber #KalahkanJarak. Cukup dengan mengunggah foto atau video berdurasi maksimal 90 detik saat berbuka puasa secara on-line. 

Momen keseruan & kekompakan peserta bersama minimal 2 (dua) orang direkam melalui aplikasi video call conferencing menggunakan background yang disediakan oleh Tri Indonesia. Total hadiah 20 juta rupiah sudah menanti. Terbukti, Tri mampu #KalahkanJarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun