Presiden Prabowo Subianto adalah sosok yang membawa harapan besar dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia, mengingat bahwa Prabowo merupakan seorang Jenderal yang memiliki jiwa patriotisme. Program pemberantasan korupsi masuk dalam program prioritas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Pembentukan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus merupakan langkah awal yang baik. Karena, transparansi dalam program pembangunan, mengawasi anggaran negara, dan memonitor semua program pemerintah adalah kunci untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Akan tetapi, adanya kekhawatiran mengenai seberapa efektif lembaga tersebut dapat beroperasi tanpa adanya dukungan politik yang kuat dan independensi dari intervensi pemerintah.Â
Sejumlah pengamat menilai pembentukan badan ini seperti Sekretariat Pengendalian Operasional Pembangunan atau Sesdalopbang pada era Orde Baru. Namun, keberhasilan program ini sangat tergantung pada implementasi dan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk masyarakat. Jika melihat kebelakang, pada tahun 2023, Indonesia mendapatkan skor Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perceptions Index atau CPI) sebesar 34 dari 100. Skor ini menempatkan Indonesia di peringkat 115 dari 180 negara yang dievaluasi oleh Transparency International. Angka tersebut menunjukkan tingkat persepsi korupsi yang signifikan di sektor publik Indonesia, dimana skor 0 menunjukkan negara yang sangat korup dan skor 100 menunjukkan negara yang sangat bersih dari korupsi.Â
Dengan kata lain, upaya untuk memberantas korupsi di Indonesia selama tahun 2022 hingga 2023 tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Berdasarkan laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) tahun 2023, kerugian terbesar karena korupsi datang dari sektor desa. Pada tahun 2022, potensi kerugian akibat korupsi di sektor ini mencapai angka tertinggi sebesar Rp381 triliun. Pada tahun 2023, jumlah kasus korupsi di sektor desa meningkat drastis menjadi 187 kasus. Upaya penegakan hukum, reformasi birokrasi, dan pemberantasan korupsi di berbagai sektor merupakan tantangan yang masih berlanjut. Hukum berperan sebagai instrumen utama dalam melawan korupsi. Tanpa kerangka hukum yang kuat dan implementasi yang efektif, upaya pemberantasan korupsi tidak akan berhasil. Hukum yang kuat harus mencakup peraturan yang jelas, penegakan yang tegas, dan lembaga yang berfungsi dengan baik.Â
Banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, dapat ditarik kesimpulan bahwa korupsi telah menjadi budaya dan mengakar di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk korupsi atau pungutan liar yang dilakukan aparat pemerintahan karena mereka memiliki posisi yang mendukung untuk melakukan tindakan korupsi tersebut. Korupsi seperti sudah mengakar pada Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dengan belum menghilangnya kasus korupsi. Sebagai negara yang menggunakan adat dan budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai - nilai moralitas dan kejujuran, sangat miris rasanya bila mengetahui bahwa korupsi masih terjadi di negara ini. Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik.Â
Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Hal ini berdampak terhadap kepercayaan publik kepada institusi pemerintah. Kini masyarakat selalu merasa skeptis terhadap sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan. Masyarakat Indonesia menunggu bagaimana respon Presiden Indonesia Prabowo Subianto, jika kasus korupsi terjadi.
Pidato Perdana Prabowo Subianto
      Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia masa jabatan 2024-2029, di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah konstitusi dengan penuh tanggung jawab, serta menyerukan pentingnya kepemimpinan yang tulus dan berorientasi pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilihnya. Presiden Prabowo mengatakan bahwa bangsa Indonesia menghadapi tantangan besar di tengah dinamika global yang terus berubah. Meski Indonesia diberkahi kekayaan alam yang melimpah, ia mengingatkan bahwa optimisme harus diiringi dengan kesiapan menghadapi hambatan dan ancaman.Â
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pemberantasan korupsi dan kolusi yang masih menjadi permasalahan bangsa. Menurutnya, kebocoran anggaran dan penyelewengan harus diatasi dengan keberanian dan transparansi. "Marilah kita berani mawas diri, marilah kita berani menatap wajah kita sendiri dan mari kita berani memperbaiki diri kita sendiri, marilah kita berani mengoreksi kita sendiri. Kita harus menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi di negara kita," ucap Presiden. Presiden Prabowo menyebut bahwa koruptor dan pelaku bisnis yang tidak cinta bangsa dan negara telah merugikan rakyat dan membahayakan masa depan bangsa. Prabowo mengajak seluruh unsur kepemimpinan untuk berani memberantas korupsi. Tidak hanya itu, ia juga meminta para pemimpin untuk memberikan teladan, sebab menurutnya contoh dari atas adalah hal yang utama untuk mewujudkan Indonesia bebas korupsi. Prabowo mengajak untuk selalu ingat bahwa suatu bangsa disebut merdeka jika rakyatnya merdeka. Sebelum hal tersebut terjadi, ia mengajak bangsa untuk berjuang sampai mewujudkan kemerdekaan seutuhnya.Â
Pidato perdana Prabowo Subianto menggemparkan masyarakat, dengan ketegasannya. Prabowo menyatakan bahwa tidak lagi ada pengusaha nakal yang akan merugikan bangsa. Harapan masyarakat muncul setelah mendengar pidato perdana Prabowo. Respon masyarakat terhadap pidato perdana Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan antusiasme dan harapan yang tinggi. Banyak pengamat, termasuk Suko Widodo dari Universitas Airlangga, menilai gaya komunikasi Prabowo yang tegas dan lugas mampu membangkitkan antusiasme masyarakat. Pengakuan terhadap masalah seperti kemiskinan dan korupsi dianggap menunjukkan kejujuran, yang membuat publik merasa simpati.Â
Prabowo menekankan pentingnya kesejahteraan rakyat dalam pidatonya, berjanji untuk mengutamakan kepentingan semua warga negara, termasuk mereka yang tidak memilihnya. Ini dianggap sebagai langkah strategis untuk membangun kepercayaan publik. Dalam pidatonya, Prabowo juga mengajak semua pihak untuk bersatu dalam mencapai ketahanan pangan dan energi, yang dianggap sebagai isu krusial bagi masa depan bangsa. Prabowo mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk pemimpin politik dan cendekiawan, untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang dihadapi bangsa. Ini menunjukkan pendekatan inklusif dalam kepemimpinannya. Respon masyarakat terhadap pidato perdana Prabowo Subianto mencerminkan harapan akan perubahan positif dan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Gebrakan Prabowo Subianto