Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan kepada pihak desa, permasalahan utama adalah keterbatasan dalam akses pasar dan modal bagi masyarakat untuk memulai usaha baru.Â
Selain itu, proses perubahan pola pikir masyarakat dari bertani konvensional ke usaha berbasis produk olahan memerlukan waktu dan pendampingan yang berkelanjutan.Â
Tantangan lainnya adalah keberlanjutan program ini setelah kegiatan pelatihan selesai, di mana masyarakat memerlukan bimbingan agar usaha tersebut bisa benar-benar berkelanjutan. Tim dosen peneliti menawarkan solusi berupa pendampingan lanjutan bagi masyarakat yang ingin memulai usaha pembuatan stik jagung manis.
Editor : Arianty Anggraeny Mangarengi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H