Tim Dosen Pengabdi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muslim Indonesia (UMI), sukses mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Stik Jagung Manis sebagai Alternatif Usaha bagi Masyarakat Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros".
Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ramlawati, SE., MM, bersama anggota tim, Dr. Muh. Arif, SE., MP, dan Dr. Budiandriani, SE., MM, serta bekerja sama dengan mahasiswa Program Sarjana Manajemen UMI, Adelia Andriani, dan mahasiswi Magister Manajemen UMI, Rezky Yulianty Ismail.
Menurut Ketua Tim, Prof. Dr. Ramlawati,SE.,MM, kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Desa Pucak, karena kegiatan ini bertujuan untuk menambah dan menumbuhkan pengetahuan masyarakat Desa Pucak terkait pengembangan produk ekonomis dari jagung manis yang diolah menjadi stik jagung manis serta memberikan alternatif usaha yang diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian keluarga.
Kegiatan ini dilaksanakan pada  29 September 2024 di Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros.
Hasil analisis situasi di Desa Pucak memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama jagung manis, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Banyak masyarakat di desa tersebut masih terfokus pada kegiatan pertanian tradisional, tanpa adanya diversifikasi produk. Situasi ini memunculkan kebutuhan untuk memaksimalkan nilai tambah dari komoditas lokal dengan cara inovatif.
Lanjutnya, Prof. Dr. Ramlawati, SE.,MM menjelaskan, Program pelatihan ini menawarkan solusi yang konkret dengan cara memberdayakan masyarakat melalui keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan.Â
Pelatihan ini juga memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan mengenai pengolahan produk dan strategi pemasaran, sehingga memberikan nilai tambah bagi komoditas jagung manis yang melimpah.Â
Program ini juga berkolaborasi dengan mahasiswa, yang memberikan pengalaman belajar nyata dan transfer pengetahuan yang lebih efektif.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan kepada pihak desa, permasalahan utama adalah keterbatasan dalam akses pasar dan modal bagi masyarakat untuk memulai usaha baru.Â
Selain itu, proses perubahan pola pikir masyarakat dari bertani konvensional ke usaha berbasis produk olahan memerlukan waktu dan pendampingan yang berkelanjutan.Â
Tantangan lainnya adalah keberlanjutan program ini setelah kegiatan pelatihan selesai, di mana masyarakat memerlukan bimbingan agar usaha tersebut bisa benar-benar berkelanjutan. Tim dosen peneliti menawarkan solusi berupa pendampingan lanjutan bagi masyarakat yang ingin memulai usaha pembuatan stik jagung manis.
Editor : Arianty Anggraeny Mangarengi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H