Kasus 1
Hasil Wawancara Pengambilan Keputusan dengan Kepala SDN 44 Sungai Kakap Bapak Ismail, S.Pd
Pada tanggal 10 Oktober 2024, saya dihadapkan pada dilema dalam memilih antara dua kegiatan penting: Kegiatan Koordinasi Kepala Sekolah (KKKS) dan persiapan Akreditasi Sekolah. Setelah mempertimbangkan matang-matang, saya memutuskan untuk memprioritaskan kegiatan akreditasi sekolah”.
Alasan pemilihan ini adalah:
- Akreditasi merupakan kegiatan yang berlangsung lima tahun sekali, memiliki dampak signifikan terhadap penilaian mutu sekolah, dan membutuhkan persiapan yang matang.
- Sebagai Kepala sekolah, saya memiliki tanggung jawab langsung dalam mengkoordinasikan dan memastikan kesiapan sekolah dalam menghadapi akreditasi.
- Kegiatan KKKS merupakan kegiatan rutin bulanan yang dapat diikuti pada kesempatan berikutnya. Meskipun demikian, saya menyadari pentingnya informasi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut.
Setelah mengambil keputusan, saya menghubungi Ketua KKKS untuk menyampaikan permohonan izin tidak hadir. Dalam komunikasi tersebut, saya menjelaskan alasan di balik keputusan saya, yaitu fokus pada persiapan akreditasi sekolah. Saya juga menyampaikan bahwa ketidakhadiran saya bukan berarti tidak mendukung kegiatan KKKS, melainkan lebih kepada pembagian prioritas tugas.
Saya sadar bahwa absen dalam kegiatan KKKS dapat berisiko kehilangan informasi penting. Oleh karena itu, setelah kegiatan berlangsung, saya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan rekan-rekan kepala sekolah untuk mendapatkan informasi yang terlewatkan.
Dengan memprioritaskan akreditasi sekolah, saya berharap dapat memastikan bahwa sekolah siap menghadapi proses penilaian dan mendapatkan hasil yang terbaik. Saya percaya bahwa keputusan ini adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah kami."
Hasil Wawancara
Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
Perlunya mengidentifikasi kasus-kasus yang terjadi dengan melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap kasus yang terjadi, mendengar keterangan dari pihak terkait dan juga saya akan mengecek kebenaran kasus tersebut. Melihat hal-hal yang dianggap penting dan mendesak bahwa keputusan yang diambil memerlukan pemikiran yang benar-benar tepat dalam memutuskan keputusan untuk masalah yang dihadapi baik itu dilema etika maupun bujukan moral
Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
Dengan memilih dengan pertimbangan yang mana yang lebih penting dari dua pilihan yang ada, mengutamakan kepentingan prioritas serta kesempatan yang tidak datang untuk kedua kalinya
Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
langkah yang saya lakukan :
- Menentukan pilihan berdasarkan kepentingan yang lebih mendesak atau prioritas.
- Melihat dampaknya dalam jangka panjang atau masa depan.
- Mengkonfirmasi alasan atau menjelaskan pada pilihan yang tidak bisa saya ambil.
- Melibatkan intuisi atau perasaan saya
Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
Hal-hal yang efektif adalah :
- Menjalin komunikasi yang efektif dengan orang yang terlibat.
- Terbuka terhadap pendapat orang lain, menghargai masukan dan saran.
- memikirkan hasil yang diperoleh dan dampaknya, mengikuti peraturan dan tidak melanggar, serta melibatkan rasa kepedulian.
Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika ?
Hal yang menjadi tantangan :Respon komunikasi yang lambat,Waktu pelaksananaan kegiatan yang tidak bisa di bagi , Jarak tempat kegiatan yang berjauhan
Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
Keputusan yang saya ambil dengan memutuskan keputusan yang secepat mungkin dan seefisien mungkin agar mendapatkan suatu kejelasan
Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
Tidak ada, saya mengambil keputusan secara sendiri, karena saya yakin sebagai pemimpin apapun keputusan saya pada kasus seerti ini akan didukung oleh semua warga sekolah”.
Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
Salah melihat keputusan dengan situasi dan prioritas maka akan berdampak pada salah satu kegiatan, jadi penting untuk memilih kegiatan atau memutuskan apa yang lebih penting serta mendesak dan menjadi prioritas utama namun tidak mengabaikan kegiatan lainnya dengan mencari solusi untuk tetap dapat berkomunikasi lebih lanjut.
No.
Tugas
Ada (A)/Tidak Ada (TA)
1.
Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal- hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?
Hal-hal menarik yang muncul dari wawancara pada dua Kepala Sekolah, adalah nilai kepedulian dan situasi serta hal yang menjadi prioritas utama sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
2.
Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira- kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?
Perbedaannya dalam pengambilan keputusan yang tergantung situasi dan kondisi serta pemangku kepentingannya, sedangkan persamaan dari kedua pemimpin yang saya wawancara adalah cara mengidentifikasi kasus dan pertimbangan yang digunakan.
3.
Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika?
Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?
Rencana ke depannya adalah dengan terlebih dulu mengidentifikasi nilai- nilai apa yang berkaitanan dan akan menemukan cara penyelesaian yang kreatif. Cara mereka dalam mengukur efektivitas pengambilan keputusan bisa dengan melihat dampak atau efek yang ada setelah keputusan diambil.
4.
Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru- guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?
Saat saya menerapkan pengambilan keputusan dilema etika di lingkungan baik pada keluarga, murid atau rekan sejawat dengan menggunakan prosedur dalam pengambilan keputusan yang merujuk pada nilai-nilai kebijakan dan saya akan memulai setelah mempelajari materi ini.
5.
Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?
Mengupload hasil wawancara di website :
https://www.kompasiana.com/ariantoarianto9701/dashboard/write/671a70aec925c4025c6aad13
Saya menyadari masih banyak kekurangan saya untuk menggambarkan kedua proses wawancara yang saya lakukan, namun saya tetap berharap orang-orang yang melihat dan membaca blog artikel yang saya buat dan semoga memberikan menfaat.
6.
Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari materi yang Anda ingin sampaikan?
Saya juga mengecek kembali bahwa jumlah kata yang digunakan sedah melebihi batas minimal kata yang ada dalam rubrik penilaian dan saya sudah berusaha membuat narasi yang sesuai menggambarkan hasil wawancara yang telah saya lakukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI