Mohon tunggu...
Ariansyah S.Si
Ariansyah S.Si Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Pendidikan IPA di Universitas Pendidikan Mandalika

Suka isengin dan becandain chat GPT.. 😅

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Pertanyaan Umum sebagai Pengantar Psikologi Kognitif - UNDIKMA News

1 November 2023   18:02 Diperbarui: 1 November 2023   18:04 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyusunan: Ariansyah, S.Si., Mahasiswa Magister Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Pendahuluan

Psikologi kognitif adalah ilmu yang menarik dan penting untuk dipelajari karena berkaitan dengan proses mental dan pikiran manusia yang merupakan esensi dari kehidupan manusia. Psikologi kognitif memiliki sejarah yang panjang dan ruang lingkup yang luas, serta menggunakan berbagai metode penelitian yang inovatif dan etis untuk memahami fenomena-fenomena kognitif. Psikologi kognitif juga berkolaborasi dengan bidang-bidang lain seperti ilmu komputer, linguistik, filsafat, neurosains, dan antropologi untuk memperoleh pengetahuan dan teknologi baru tentang pikiran manusia.

Dalam tulisan ini, saya akan menjawab enam pertanyaan yang berkaitan dengan Pengantar dan Metode Penelitian Psikologi Kognitif. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:

1. Apakah definisi psikologi kognitif?

2. Apa sajakah disiplin ilmu yang memberikan sumbangsih bagi ilmu kognitif?

3. Bagaimana psikologi kognitif akhirnya muncul sebagai suatu kekuatan utama dalam psikologi?

4. Apakah model kognitif, dan bagaimana model kognitif dapat digunakan untuk memahami pikiran manusia?

5. Bagaimana ilmu neurosains kognitif mempengaruhi ilmu-ilmu yang mempelajari pikiran, dan bidang-bidang baru apa saja, dalam ilmu kognitif, yang mungkin muncul akibat pengaruh ini?

6. Bagaimana psikologi kognitif evolusioner mempengaruhi cara berpikir dalam disiplin ilmu psikologi kognitif?

Pembahasan

1. Apakah definisi psikologi kognitif?

Psikologi kognitif dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu psikologi yang mempelajari proses-proses mental dan pikiran manusia. Proses-proses mental adalah aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam otak yang melibatkan pengolahan informasi dari lingkungan atau dari diri sendiri. Pikiran adalah hasil dari proses-proses mental yang mencerminkan kesadaran, pemahaman, perasaan, atau kehendak.

Psikologi kognitif memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:

- Psikologi kognitif bersifat ilmiah, yaitu menggunakan metode-metode empiris untuk mengumpulkan data dan menguji hipotesis tentang proses-proses mental.

- Psikologi kognitif bersifat komputasional, yaitu menggunakan metafora komputer untuk menjelaskan proses-proses mental sebagai serangkaian operasi simbolik yang dapat dimodelkan matematis atau simulasi komputer.

- Psikologi kognitif bersifat interdisipliner, yaitu berkolaborasi dengan bidang-bidang lain seperti ilmu komputer, linguistik, filsafat, neurosains, dan antropologi untuk memperoleh pengetahuan dan teknologi baru tentang pikiran manusia.

2. Apa sajakah disiplin ilmu yang memberikan sumbangsih bagi ilmu kognitif?

Ilmu kognitif adalah bidang interdisipliner yang mempelajari pikiran dan kecerdasan dari berbagai perspektif, seperti psikologi, ilmu komputer, linguistik, filsafat, neurosains, dan antropologi. Disiplin-disiplin ilmu ini memberikan sumbangsih bagi ilmu kognitif dengan cara:

- Psikologi memberikan data empiris, teori, dan model tentang fenomena-fenomena kognitif yang dapat digunakan oleh ilmu kognitif untuk membangun pemahaman yang lebih komprehensif dan integratif tentang pikiran dan kecerdasan.

- Ilmu komputer memberikan inspirasi, metode, dan teknologi baru untuk membuat model matematika dan simulasi komputer dari proses-proses kognitif, seperti jaringan saraf tiruan, sistem produksi, atau agen berbasis aturan.

- Linguistik memberikan pengetahuan tentang struktur, fungsi, dan pengaruh bahasa terhadap proses-proses kognitif, seperti psikolinguistik, pragmatik, atau semantik.

- Filsafat memberikan pemikiran kritis dan analitis tentang isu-isu konseptual, ontologis, dan epistemologis yang berkaitan dengan proses-proses kognitif, seperti kesadaran, rasionalitas, atau kebenaran.

- Neurosains memberikan informasi tentang dasar biologis dari proses-proses kognitif dengan mengukur aktivitas otak menggunakan teknik seperti EEG, PET, fMRI, atau TMS.

- Antropologi memberikan wawasan tentang variasi dan universalitas dari proses-proses kognitif antara kelompok-kelompok budaya yang berbeda dengan menggunakan metode pendekatan lintas budaya.

3. Bagaimana psikologi kognitif akhirnya muncul sebagai suatu kekuatan utama dalam psikologi?

Psikologi kognitif berkembang dari berbagai tradisi filsafat dan ilmiah sejak zaman Yunani Kuno hingga abad 20. Beberapa tokoh yang berpengaruh dalam sejarah psikologi kognitif antara lain: Aristoteles, Plato, Descartes, Locke, Hume, Wundt, Titchener, James, Tolman, Bartlett, Miller, Neisser, dan lain-lain.

Psikologi kognitif mengalami revolusi pada tahun 1950-an dengan munculnya ilmu komputer, linguistik, neurosains, dan kecerdasan buatan yang memberikan inspirasi dan metode baru untuk mempelajari pikiran manusia. Beberapa peristiwa penting yang memicu revolusi kognitif antara lain:

- Publikasi buku "The Language Instinct" oleh Noam Chomsky pada tahun 1957 yang mengkritik teori behaviorisme Skinner tentang pembelajaran bahasa dan mengusulkan adanya struktur bawaan dalam otak untuk mempelajari bahasa.

- Publikasi buku "The Logic of Modern Physics" oleh John von Neumann pada tahun 1958 yang menggabungkan logika matematika dan teori informasi untuk menjelaskan proses-proses kognitif sebagai komputasi simbolik.

- Publikasi buku "The Organization of Behavior" oleh Donald Hebb pada tahun 1949 yang mengemukakan teori tentang bagaimana sel-sel saraf di otak saling berhubungan dan membentuk pola-pola aktivitas yang mendasari proses-proses kognitif.

- Publikasi buku "Plans and the Structure of Behavior" oleh George Miller, Eugene Galanter, dan Karl Pribram pada tahun 1960 yang mengusulkan model pemrosesan informasi untuk menjelaskan proses-proses kognitif sebagai serangkaian tahapan, seperti input, pengkodean, penyimpanan, pengambilan, dan output.

- Publikasi buku "Cognitive Psychology" oleh Ulric Neisser pada tahun 1967 yang merupakan buku pertama yang secara eksplisit menggunakan istilah psikologi kognitif dan memberikan gambaran umum tentang bidang ini.

4. Apakah model kognitif, dan bagaimana model kognitif dapat digunakan untuk memahami pikiran manusia?

Model kognitif adalah suatu representasi yang disederhanakan atau diabstraksikan dari suatu fenomena atau sistem yang ingin dipelajari. Model kognitif digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku atau karakteristik dari fenomena atau sistem tersebut dengan menggunakan asumsi-asumsi, variabel-variabel, dan hubungan-hubungan tertentu. Model kognitif dapat digunakan untuk memahami pikiran manusia dengan cara:

- Model kognitif dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan proses-proses mental yang terlibat dalam berbagai aktivitas kognitif, seperti persepsi, memori, perhatian, pengenalan pola, pemecahan masalah, bahasa, dan lain-lain.

- Model kognitif dapat menggambarkan dan mengukur properti-properti dari proses-proses mental tersebut, seperti kapasitas, durasi, kecepatan, akurasi, kesalahan, dan lain-lain.

- Model kognitif dapat menunjukkan dan mengevaluasi mekanisme-mekanisme yang mendasari proses-proses mental tersebut, seperti aturan-aturan, strategi-strategi, representasi-representasi, operasi-operasi, dan lain-lain.

- Model kognitif dapat menyimulasikan dan mereplikasi hasil-hasil dari eksperimen-eksperimen psikologi kognitif dengan menggunakan program-program komputer atau alat-alat lainnya.

5. Bagaimana ilmu neurosains kognitif mempengaruhi ilmu-ilmu yang mempelajari pikiran, dan bidang-bidang baru apa saja, dalam ilmu kognitif, yang mungkin muncul akibat pengaruh ini?

Neurosains kognitif adalah studi tentang dasar biologis dari proses-proses mental dengan mengukur aktivitas otak yang berkaitan dengan proses-proses tersebut. Neurosains kognitif mempengaruhi ilmu-ilmu yang mempelajari pikiran dengan cara:

- Neurosains kognitif memberikan bukti-bukti empiris tentang lokalisasi fungsi-fungsi kognitif di dalam otak dengan menggunakan teknik-teknik seperti EEG (electroencephalography), PET (positron emission tomography), fMRI (functional magnetic resonance imaging), atau TMS (transcranial magnetic stimulation).

- Neurosains kognitif memberikan penjelasan-penjelasan mekanistik tentang bagaimana proses-proses mental terjadi di tingkat seluler dan molekuler dengan menggunakan konsep-konsep seperti potensial aksi, sinapsis, neurotransmiter, reseptor, atau gen.

- Neurosains kognitif memberikan kontribusi-kontribusi teoretis tentang bagaimana proses-proses mental dapat dimodelkan sebagai proses-proses komputasional di tingkat jaringan saraf.

Neurosains kognitif juga membuka peluang untuk munculnya bidang-bidang baru dalam ilmu kognitif yang menggabungkan pengetahuan dan metode dari berbagai disiplin ilmu. Beberapa contoh bidang-bidang baru tersebut antara lain:

- Neuroetika adalah studi tentang implikasi etis dari penemuan-penemuan neurosains kognitif, seperti tanggung jawab moral, identitas pribadi, kebebasan berkehendak, atau hak asasi manusia.

- Neuroestetika adalah studi tentang dasar neural dari pengalaman estetis, seperti apresiasi seni, musik, atau keindahan.

- Neuropsikofarmakologi adalah studi tentang pengaruh obat-obatan pada proses-proses mental, seperti mood, emosi, motivasi, atau kognisi.

6. Bagaimana psikologi kognitif evolusioner mempengaruhi cara berpikir dalam disiplin ilmu psikologi kognitif?

Psikologi kognitif evolusioner adalah pendekatan yang mengaplikasikan prinsip-prinsip teori evolusi untuk menjelaskan asal-usul dan fungsi-fungsi dari proses-proses mental manusia. Psikologi kognitif evolusioner mempengaruhi cara berpikir dalam disiplin ilmu psikologi kognitif dengan cara:

- Psikologi kognitif evolusioner mengasumsikan bahwa proses-proses mental manusia merupakan hasil dari seleksi alam yang terjadi selama ribuan tahun evolusi.

- Psikologi kognitif evolusioner mengusulkan bahwa proses-proses mental manusia memiliki tujuan adaptif, yaitu untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup dan bereproduksi di lingkungan purba.

- Psikologi kognitif evolusioner menekankan bahwa proses-proses mental manusia bersifat modular, yaitu terdiri dari unit-unit spesifik yang masing-masing memiliki fungsi-fungsi tertentu.

Kesimpulan:

Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, kita dapat membuat beberapa kesimpulan yang menarik, yaitu:

- Psikologi kognitif adalah ilmu yang mempelajari proses mental dan pikiran manusia, seperti persepsi, memori, perhatian, pengenalan pola, pemecahan masalah, bahasa, dan perkembangan kognitif.

- Ilmu kognitif adalah bidang interdisipliner yang mempelajari pikiran dan kecerdasan dari berbagai perspektif, seperti psikologi, ilmu komputer, linguistik, filsafat, neurosains, dan antropologi. Disiplin-disiplin ilmu ini memberikan sumbangsih bagi ilmu kognitif dengan cara memberikan data empiris, inspirasi, metode, teknologi, pengetahuan, dan wawasan baru tentang proses-proses kognitif.

- Psikologi kognitif berkembang dari berbagai tradisi filsafat dan ilmiah sejak zaman Yunani Kuno hingga abad 20. Psikologi kognitif mengalami revolusi pada tahun 1950-an dengan munculnya ilmu komputer, linguistik, neurosains, dan kecerdasan buatan yang memberikan inspirasi dan metode baru untuk mempelajari pikiran manusia.

- Psikologi kognitif menggunakan metafora, model, teori, dan perspektif untuk menjelaskan dan memprediksi proses-proses kognitif. Psikologi kognitif memiliki beberapa model utama, yaitu model pemrosesan informasi, model koneksionis, model teori evolusi.

- Psikologi kognitif memiliki ruang lingkup yang luas dan multidisiplin, meliputi berbagai topik dan bidang yang saling terkait. Beberapa topik utama dalam psikologi kognitif antara lain: persepsi, memori, perhatian, pengenalan pola, pemecahan masalah, bahasa, dan perkembangan kognitif. Beberapa bidang terkait dengan psikologi kognitif antara lain: neurosains kognitif, komputasi kognitif, psikolinguistik, psikologi sosial kognitif, psikologi pendidikan, psikologi forensik, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun