Mohon tunggu...
Ariani Kartika
Ariani Kartika Mohon Tunggu... Freelancer - Sudah keluar dari pekerjaan 9-5

Suka menulis dan membuat sabun artisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Candi Sari dan Candi Kalasan, Candi Cantik Yang Berpendar Dikala Bulan Purnama

26 Desember 2024   09:16 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Kalasan (dokpri penulis)

Tertulis dalam prasasti Kalasan (778M), pemuka agama Wangsa Syailendra meminta kepada penguasa saat itu  Rakai Panangkaran untuk mendirikan bangunan suci Candi Kalasan tempat memuja Dewi Tara dan Candi Sari sebagai  wihara tempat tinggal para biksu.

Dalam prasasti tidak tertulis jelas bahwa Candi Sari adalah wihara tempat tinggal para biksu, karena itu kita harus masuk kedalam untuk melihat bukti fisik bahwa candi ini pernah menjadi tempat tinggal.

Candi Sari berbentuk persegi panjang dengan ukuran 17.3 X 10 meter dengan tinggi 18 meter jika dihitung sampai puncak stupa.  Ruangan dalam candi dibagi menjadi 3 bagian yang sama besar. Di dinding dalam tampak lekukan  tempat meletakan balok kayu yang menyangga papan sebagai lantai ditingkat 2.  Diperkirakan para biksu tinggal ditingkat atas yang dilengkapi dengan jendela untuk sirkulasi udara.

Tentu saja balok dan papan kayu sudah punah dimakan usia, yang tersisa adalah ruang kosong dengan langit-langit batu yang tinggi. Beberapa kalelawar yang terbang diatas kami, tampaknya kedatangan pengunjung mengganggu tidur mereka. Pantas saja tadi ada petugas yang membawa sapu dari dalam candi, rupanya untuk membersihkan kotoran kelelawar yang menempati langit-langit candi.

Relung tempat arca yang dijaga oleh Kalamakara (dokpri penulis)
Relung tempat arca yang dijaga oleh Kalamakara (dokpri penulis)

Sebagaimana tempat pemujaan, dipercaya terdapat arca di ketiga ruangan tersebut, namun kini keberadaan arca-arca tersebut tidak diketahui. Di dinding juga terdapat relung  yang biasanya diisi dengan arca berukuran kecil. Pinggiran relung dihiasi dengan relief sulur-suluran, bunga dan daun. Dan tidak ketinggalan ukiran Kalamakara dibagian atas sebagai penjaga

Menurut kepercayaan Hindu-Budha, Kalamakara ini digambarkan dengan wajah hewan mitologi dengan mata melotot, mulut terbuka lebar dan bertaring. Dipercaya bahwa Kalamakara akan menghisap semua energi  enegatif . Karena itu Kalamakara sering dijumpai di pintu dan jendela.

Pahatan Dinding  Candi Sari

Pintu utama Candi Sari menghadap kearah Timur dan dihias dengan 8 buah pahatan arca Boddhisatva. Begitu juga di sisi bagian utara dan selatan  terdapat 8 arca, sedangkan dibagian barat (belakang) terdapat 12. Total ada 36 arca Boddhisatva diukir di badan candi. Secara umum pahatan arca  Boddhisatva digambarkan membawa bunga teratai dan dalam sikap Tribangga atau lemah gemulai.

Boddhisatva  digambarkan sebagai laki-laki dan perempuan. Arca perempuan tampak memiliki buah dada. Ada juga arca Kinara Kinari, makluk mitologi berkepala manusia berbadan burung, yang juga menggambarkan pasangan laki-laki dan perempuan. Relief dekoratif sulur-suluran bunga dan daun, yang disebut Kumuda, melengkapi keindahan tampak luar Candi Sari.

Arca Boddhisatva yang dilapisi dengan semen Vajralepa (dokpri penulis)
Arca Boddhisatva yang dilapisi dengan semen Vajralepa (dokpri penulis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun