Mohon tunggu...
Ariani Kartika
Ariani Kartika Mohon Tunggu... Freelancer - Sudah keluar dari pekerjaan 9-5

Suka menulis dan membuat sabun artisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Delores

2 Januari 2024   08:30 Diperbarui: 2 Januari 2024   18:40 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya dan adik-adik tidak keberatan jika Mama menikah lagi, tapi tidak dengan gigolo itu."

"Plak."  Sebuah tamparan mendarat di pipi Reno. Sakit di pipi tidak seberapa, tapi hatinya lebih terluka.

"Pergi kamu dari sini," usir Delores sambil menggandeng David masuk rumah.

Delores  lalu mengompres pipi kiri David dengan es batu.  Lalu dengan ujung jarinya Delores mengusap lembut wajah David. Mulai dari dahi, mata, hidung, pipi, dan dagu.  Semuanya mengingatkan Delores akan almarhum suaminya. Suatu masa dulu, ketika mereka masih muda berpuluh tahun yang lampau.

Jogja, 27 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun