Delores memandang pantulan wajahnya di cermin, tampak dirinya sangat cantik. Lalu dia tersenyum, menjadi lebih cantik lagi. Ada aura bahagia yang memancar. Memang benar kata orang, jatuh cinta akan membuat orang bahagia. Dan bahagia akan membuat perempuan menjadi cantik.
Hati Delores masih selalu berdesir kalau dia mengingat kali pertama dia bertemu dengan David. Sore hari di sebuah lorong di sebuah supermarket kecil. Barang yang dicari Delores terletak di rak atas. Delores sudah berjinjit diatas jari-jari kakinya dan merentang tangannya tinggi-tinggi. Tapi tetap saja tidak dapat mencapai barang itu.
"Biar saya ambilkan." Terdengar suara berat maskulin dari belakang.
Sebuah lengan kekar dengan mudah menjangkau barang itu dan menyerahkan pada Delores. Ketika mata mereka bertemu, Delores dan David langsung jatuh cinta. Sejak itu semuanya menjadi indah untuk mereka berdua.
Delores memoleskan lipstik di bibirnya, sebentar lagi David datang menjemput. Tiba-tiba terdengar keributan di depan rumah.  Delores bergegas keluar kamar  dan membuka pintu depan.
"Jangan...." Teriak Delores.
Namun terlambat, sebuah tonjokan keras sudah mendarat di wajah David.
"Reno....apa yang kamu lakukan," teriak Delores  sambil berdiri diantara dua laki-laki berdarah panas itu.
"Mama.....apa yang Mama cari? Semua kebutuhan Mama selalu kami penuhi."
"Mama kesepian. Mama perlu teman. Kalian sibuk dengan keluarga masing-masing."