"Apakah ada terbesit rasa rindumu akan bau wangi  micinku?"
Bulan November penuh hujan angin sudah tiba. Aku tahu kamu merindukan kehadiranku di tengah basahnya hujan dan dinginnya angin yang menusuk hingga tulang. Â Tidak mengapa, aku akan sabar menunggu karena aku yakin suatu saat nanti kamu akan kembali kepadaku.
Aku, semangguk mie instan panas mengepul, akan memberimu kehangatan.
The End
Catatan :Â
Cerita ini sudah dibukukan dalam sebuah buku antologi, tapi saya ingin menyimpan cerita ini disini sekaligus ingin berbagi dengan pembaca Kompasiana.
Terima kasih mbak Riana buat fotonya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!