Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bagaimana Indonesia Tanpa Kader Kesehatan?

12 Juli 2023   17:17 Diperbarui: 12 Juli 2023   22:43 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokter (ipopba via kompas.com)

Dengan demikian, Posyandu merupakan ujung tombak pencegahan stunting di Indonesia dan kader kesehatan di Posyandu merupakan penggerak atau motor dari ujung tombak tersebut. 

Data-data terkait stunting tidak akan didapatkan bila tidak dilakukan deteksi awal terkait pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita, yang mana dilakukan secara rutin melalui pemeriksaan antropometri di Posyandu. Kemudian, jika ditemui masalah pada pertumbuhan anak pada usia 0-23 bulan, diharapkan dapat segera terdeteksi.

Selain tidak terdapatnya data terkait stunting sebagai konsekuensi dari tidak adanya kader kesehatan di Indonesia, terdapat konsekuensi lain yang kiranya patut kita camkan untuk membantu kita menyadari betapa vitalnya peran kader kesehatan di negara kita. 

Secara umum, jika tidak ada kader kesehatan, masyarakat akan menghadapi keterbatasan pengetahuan kesehatan, mengingat kader lah yang memberikan banyak pengetahuan terkait kesehatan kepada masyarakat di banyak kesempatan. Keterbatasan pengetahuan ini akan berakibat pada rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. 

Selain itu, tidak adanya kader kesehatan akan berdampak pada kurangnya tindakan pencegahan penyakit di masyarakat, mengingat kader kesehatan berperan dalam melakukan kegiatan pencegahan penyakit di tingkat komunitas seperti membantu dalam kegiatan imunisasi, melakukan deteksi dini penyakit, dan mengedukasi masyarakat tentang praktik hidup sehat. Tanpa kader kesehatan, upaya pencegahan penyakit akan terhambat. 

Sudah saatnya pemerintah menyadari betapa pentingnya tindakan preventif kesehatan di masyarakat sebagaimana mencegah lebih baik daripada mengobati. 

Tindakan preventif kesehatan telah terbukti memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi beban penyakit, biaya pengobatan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, yang pada gilirannya dapat mengurangi jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan dan mengurangi beban sistem kesehatan secara keseluruhan. 

Pemerintah wajib menyadari vitalnya peran para kader kesehatan di Indonesia yang merupakan penggerak dari ujung tombak kesehatan masyarakat dan penggerak dari tindakan preventif di masyarakat dengan memperhatikan kesejahteraan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun