Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Aspek Geografis dalam Penanganan Stunting

21 Mei 2023   19:32 Diperbarui: 22 Mei 2023   07:31 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kader Posyandu mendatangi rumah warga untuk mengukur tinggi badan dan penimbangan berat badan kepada dua balita penderita stunting di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.|Kompas.com/Riza Salman

Kemudian tak hanya mengenai aspek promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai apa itu stunting hingga pencegahan serta penanganan stunting, namun banyak aspek yang berpengaruh di dalamnya, termasuk salah satunya ialah aspek geografis. 

Aspek geografis dalam penanganan stunting merujuk pada faktor-faktor geografis yang mempengaruhi kejadian, penyebaran, dan penanganan stunting pada suatu wilayah atau daerah, yang mana aspek tersebut dapat berdampak pada ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan sumber daya yang diperlukan untuk pencegahan dan penanganan stunting. 

Melihat masalah penanganan stunting tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dan sistem kesehatan, pendekatan lintas sektor dalam penanganan stunting termasuk di dalamnya ialah kaitannya dengan aspek geografis menjadi begitu esensial. 

Kolaborasi antara berbagai sektor terkait untuk mengatasi tantangan dan masalah yang berkaitan dengan stunting sangat diperlukan. 

Selain itu, kita wajib memahami bahwa penanganan stunting tidak boleh hanya berhenti pada perencanaan sistem atau kebijakan (misalnya kebijakan dalam mengatasi tantangan dari aspek geografis terhadap penanganan stunting), tetapi lebih dari itu ialah hingga memastikan implementasi dari rencana-rencana atau kebijakan-kebijakan tersebut berjalan dengan baik, atau jika tidak berjalan dengan baik pun kita mampu mengidentifikasi apa saja kendala dibaliknya. 

Evaluasi rutin kiranya menjadi kunci yang paling penting dalam setiap pelaksanaan program atau kebijakan kesehatan. Evaluasi yang dilaksanakan secara teratur kiranya mampu mengakomodasi implementasi yang tak berjalan sesuai yang diharapkan atau dengan kata lain evaluasi dapat menampung mana kebijakan yang relevan untuk dipraktikan di suatu tempat dan sebaliknya mana yang tidak relevan, mengingat perbedaan tempat atau geografis dapat mempengaruhi implementasi atau aplikasi dari sebuah kebijakan. 

Evaluasi rutin dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan program atau kebijakan kesehatan. 

Melalui evaluasi, dapat ditemukan faktor-faktor yang mendukung kesuksesan program, serta hambatan dan tantangan yang dihadapi. Informasi tersebut kemudian dapat digunakan untuk memperbaiki strategi dan memperkuat komponen yang efektif, serta mengatasi masalah yang muncul. 

Sebagai penutup, melalui tulisan ini, penulis berharap bahwa penanganan stunting di Indonesia dapat dilaksanakan dengan memperhatikan segala aspek yang dapat berpengaruh.

Tidak menutup mata hanya kepada satu buah aspek saja. Mengingat banyaknya aspek yang berpengaruh terhadap penanganan stunting, tentu saja penanganan stunting tidak dapat hanya dilakukan oleh satu sektor, namun multisektor. 

Sektor ekonomi untuk memberdayakan ekonomi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi, sektor pembangunan untuk memastikan akses kepada fasilitas kesehatan yang lebih terjangkau untuk masyarakat, dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun