Istilah banyak anak banyak rezeki yang dahulu sangat familiar di telinga kita, bukanlah lagi hal yang relevan, bukan pula sebuah fakta ilmiah atau prinsip yang dapat dibuktikan secara konsisten dan diterapkan pada semua orang.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi rezeki seseorang dan juga keberhasilan seseorang dalam mencapai kebahagiaan, seperti kondisi ekonomi, kondisi lingkungan, dan berbagai faktor lainnya.
Dengan kata lain, memiliki banyak anak dapat berimplikasi rezeki yang banyak pada beberapa orang, namun pada saat yang sama, tidak berlaku bagi orang lain karena hal ini tergantung pada kondisi dari masing-masing individu.
Kiranya, pepatah yang lebih relevan dan harus kita tanamkan dalam pikiran adalah "banyak anak banyak tanggung jawab yang harus dipikirkan".
Pepatah tersebut bukanlah pepatah yang kemudian mengkerucutkan semangat individu untuk memiliki seberapa banyak anak yang ia inginkan, mengingat untuk memutuskan berapa adalah hak masing-masing individu.Â
Namun pepatah tersebut menegaskan bahwa keputusan hingga kondisi memiliki anak memerlukan tanggung jawab yang besar, kesiapan finansial, kecukupan emosional untuk memberikan perawatan kesehatan, makanan yang cukup, tempat tinggal yang layak, kasih sayang, serta pendidikan yang baik bagi anak-anak tersebut.
Perlu dicamkan bahwa tidak semua orangtua dengan banyak anak menelantarkan anak-anak mereka. Banyak faktor yang memengaruhi kemampuan orangtua dalam merawat anak-anak mereka, seperti kondisi ekonomi, ketersediaan waktu, dan dukungan sosial.
Beberapa keluarga dengan banyak anak mungkin mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar anak-anak mereka, seperti makanan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Namun, hal ini juga bisa terjadi pada keluarga dengan sedikit anak atau bahkan tidak ada anak sama sekali.
Sebaliknya, banyak keluarga dengan banyak anak yang mampu memberikan perhatian dan dukungan yang cukup untuk anak-anak mereka, dan anak-anak tersebut tumbuh sehat, bahagia, dan sukses.
Oleh karena itu, tidak tepat untuk menggeneralisasi bahwa orangtua dengan banyak anak selalu menelantarkan anak-anak mereka. Yang terpenting adalah bahwa orangtua memberikan kasih sayang dan perawatan yang memadai bagi setiap anak, dan memenuhi kebutuhan dasar mereka secara konsisten.
Jumlah anak bukanlah faktor penentu dalam menentukan apakah seorang anak akan diberikan perawatan yang memadai atau tidak. Poin terpenting ialah menyadari kapasitas masing-masing individu untuk membesarkan berapa orang anak.Â
Jika sanggup membesarkan sebelas anak, kampanye keluarga berencana dua anak cukup sekalipun menjadi tak relevan. Yang terpenting adalah mawas diri, tanggung jawab, dan komunikasi, terlebih mengingat urusan anak tidak hanya ditanggung oleh satu pihak, namun dua pihak yakni suami dan istri.
Di Indonesia dan juga di dunia, dikenal sebuah program yang disebut dengan Keluarga Berencana atau KB atau Family Planning. Ia adalah suatu program atau strategi yang bertujuan untuk membantu pasangan suami istri untuk merencanakan kelahiran anak sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka.
Program KB bertujuan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak, serta membantu menekan angka kelahiran yang berlebihan.
Dengan merencanakan kelahiran anak, pasangan suami istri dapat mengurangi tekanan finansial dan memberikan perhatian yang lebih baik pada anak-anak yang sudah ada, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.Â
Dalam sebuah keluarga, setiap anggota keluarga, termasuk anak-anak, memiliki hak untuk mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Program KB dapat membantu pasangan suami istri untuk memberikan perhatian dan sumber daya yang cukup kepada setiap anak yang mereka miliki, sehingga dapat membantu memenuhi hak anak dalam keluarga.Â
Hal ini dapat membantu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan hak mereka untuk hidup sehat, mendapatkan pendidikan yang baik, serta tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik, psikologis, dan sosial dalam keluarga yang stabil dan aman. KB adalah bentuk tanggung jawab orangtua dalam mengelola keluarganya dengan bijak dan bertanggung jawab.
Berencana itu baik! Mari penuhi hak anak melalui perencanaan dan pengelolaan keluarga yang bijak dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H