Perokok yang tidak mencuci tangan dapat memberikan paparan pasif  zat-zat berbahaya pada orang lain melalui kontak fisik.Â
Misalnya, ketika perokok merokok di dekat orang lain, partikel-partikel asap rokok dapat menempel pada tangan dan pakaian perokok, kemudian terbawa ke lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, mencuci tangan setelah merokok merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan juga orang lain.
Dengan mencuci tangan secara baik dan benar, zat-zat berbahaya pada tangan dapat dihilangkan, sehingga mencegah terjadinya kontaminasi dan paparan pasif terhadap zat berbahaya.
Kiranya, perlu dijadikan perhatian bahwa untuk menghindarkan anak-anak para penerus bangsa dari paparan asap rokok, tak cukup hanya sekedar aturan merokok di luar rumah, atau tak merokok di ruang-ruang publik, namun lebih dari itu ialah menghimbau para perokok untuk rutin mencuci tangan setiap setelah merokok untuk meminimalisir berpindahnya zat-zat berbahaya kepada mereka yang tidak tahu apa-apa.
Referensi:
1. "The effects of passive smoking on children's health: a review" oleh S. Oberg et al. International Journal of Epidemiology, 2010.
2. "Passive smoking and risk of pneumonia: systematic review and meta-analysis" oleh E. Myint et al. Thorax, 2012.
3. Â "Tobacco and the lung: health effects of active and passive smoking" oleh R. Aryal et al. Tuberculosis and Respiratory Diseases, 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H