Mohon tunggu...
Ariana Maharani
Ariana Maharani Mohon Tunggu... Dokter - MD

Pediatric resident and postgraduate student of clinical medical science at Universitas Gadjah Mada, Instagram: @arianamaharani

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sampai Kapan Antibiotik Terus Dijual Bebas?

7 Januari 2023   21:56 Diperbarui: 8 Januari 2023   04:01 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat harus memahami konsumsi antibiotik tanpa indikasi hanya akan menjadi bumerang di kemudian hari. Selain itu, seluruh pihak pada layanan kefarmasian baik apoteker, asisten apoteker, dan pemilik apotek harus mematuhi regulasi dari kebijakan yang telah disusun oleh pemerintah untuk menjual antibiotik dengan resep dokter, kecuali pada obat-obat antibiotik yang masuk pada daftar OWA atau obat wajib apotek.

Tak hanya itu, dokter selaku pemegang peran yang begitu krusial yakni sebagai seorang pemberi resep tentu harus selalu memperbaharui ilmu agar dapat memberikan antibiotik yang sesuai indikasi dan sesuai penyakit pasiennya. 

Sebagai pamungkas, adalah tugas BPOM dan Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk menindaklanjuti secara tegas penjualan antibiotik tanpa resep dokter, tak lain dan tak bukan yakni untuk menjawab pertanyaan sampai kapan antibiotik terus dijual bebas yang sesungguhnya telah memiliki jawaban yang jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun