Padahal bagi seorang korban pelecehan seksual, kejadian tersebut adalah aib yang rasanya ingin mereka tutup rapat-rapat karena konteks sosial di Indonesia yang lebih sering berat timbangannya pada menyalahkan korban.Â
Jadi, siapa kita hingga berhak menghakimi rasa trauma orang lain?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!