Mohon tunggu...
aria mahameru
aria mahameru Mohon Tunggu... -

...sedang belajar menulis....buat sesepuh kompasianer...mohon wejangannya...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

…strategi main hati di 30hari, di 30menit, di 30 detik…

10 April 2010   10:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:52 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa tuh??

Begini, loe coba2 cari2 masalah yang kira2 masalah itu bener2 complicated nantinya, misalnya, kan udah jelas tuh masalah ortu untuk di angkat. Kayaknya masalah itu pas banget, tapi inget!!!! Biarkan masalah itu menjadi besar, seakan-akan itu susah untuk dihadapi.

Klo tiba2 dia bisa hadapi gimana???

Kita liat aja, gw rasa dia pasti berpikir 2 kali kali dikasih pilihan suruh pilih loe atau ortunya. Jawabannya udah pasti ortu lah. Nah sekarang tinggal gimana loenya aja, buat masalah kecil ini menjadi besar. Setelah masalah itu menjadi besar loe jangan mutusin dia. Kasih dia option dia putusin loe aja, kasih dia berpikir tapi jangan lama2, semakin lama takutnya ada perubahaan sikon, malah dia berpikir macam-macam nantinya. Biasanya perempuan jika dikasih pilihan dan waktunya didesak untuk segera menjawab, dia pasti bimbang dan udah pasti kita tau jawabannya. Dan dia akan mutusin loe.

Yakin tuh strategi loe, dia akan mutusin gue???

Broo, lo gak percaya sama gue??? gw anak psikolog, bermain dengan pikiran dan perasaan udah sarapan gw sehari-hari. Masalah mutusin atau tidak, kita liat aja nantinya. Sekarang kita coba aja strateginya.

Iye..iye…gw percaya, nah truss.., setelah gw diputusin apa yang harus gw lakuin???

Ikuti aja apa yang menjadi kemauannya dia, setelah itu loe baru atur langkah selanjutnya.

Misalnya???

Dalam kasus kayak gini, dia pasti gak ingin loe pergi begitu aja, karena masalahnya bukan orang ketiga. Jadi dia gak ingin loe menghilang.

Klo gw gak menghilang apa nanti gak makin nyakitin dia??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun