Mohon tunggu...
Arifinp_Berkhilaf
Arifinp_Berkhilaf Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Mulai dari INFO, TIPS sampai TRIK menarik mengenai hal yang kalian minati ada disini ___MONGGO JANGAN SUNGKAN DIBACA___ Difollow juga dong biar gak ketinggalan update terbaru

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Puasa Kalian Bolong-bolong, Pasti Belum Tau Manfaatnya

21 April 2022   07:20 Diperbarui: 21 April 2022   07:24 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa bukan hanya ritual dalam memenuhi tuntutan agama, tetapi juga dikatakan memiliki beberapa efek baik bagi kesehatan tubuh secara merata. Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh sudah banyak dibuktikan dengan hasil penelitian. 

Tidak hanya itu, puasa juga telah diadaptasi menjadi tata cara diet yang efisien untuk menurunkan berat badan, sebut saja puasa intermiten atau puasa intermiten.

Apakah puasa bisa menyembuhkan segala macam penyakit?

Puasa dapat mengaktifkan kelenjar kekebalan tubuh, menghasilkan zat yang dapat melawan penyakit dan meningkatkan jumlah kelenjar kekebalan dalam tubuh. 

Hasilnya, puasa dapat menyembuhkan berbagai peradangan seperti radang amandel, radang rongga hidung, radang otot, radang sendi, dan radang kandung empedu.

Khasiat puasa tidak hanya berlaku di bulan Ramadhan tetapi berlaku bagi siapa saja yang melakukannya kapan saja, di mana saja. Jadi, mumpung bulan ini adalah bulan suci Ramadhan, puasa kamu tetap penuh kan?

Sumber : Freepik.com 
Sumber : Freepik.com 

Bantu Detoksifikasi Tubuh

Dengan berpuasa, tubuh akan melakukan proses detoksifikasi secara alami. Saat berpuasa selama 12 jam, tubuh tidak akan mendapatkan konsumsi makanan atau minuman. 

Hal ini membuat tubuh dan organ lainnya beristirahat dan membiarkan waktu berlalu untuk melakukan proses detoksifikasi atau menghilangkan racun dalam tubuh dengan sempurna.

Sumber : Freepik.com 
Sumber : Freepik.com 

Mengontrol Gula Darah

Selama puasa, kadar glukosa darah akan menurun sehingga tubuh kekurangan glikogen atau cadangan glukosa. Alhasil, kadar gula darah menjadi terkontrol, normal dan terhindar dari munculnya lonjakan yang ekstrim. 

Hal ini bisa terjadi karena insulin membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dengan cara membawa gula ke sel-sel tubuh dan menjadikannya sebagai sumber energi. 

Penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek dapat secara signifikan menurunkan kadar gula darah.

Sumber : Freepik.com 
Sumber : Freepik.com 

Menurunkan berat badan

Berkurangnya konsumsi yang masuk ke dalam tubuh dan keinginan ngemil saat puasa, secara langsung berkontribusi pada penurunan berat badan. Tidak hanya itu, puasa memiliki efek yang efektif untuk menjaga berat badan agar selalu sempurna dan stabil. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa jangka pendek dapat mempercepat metabolisme dengan meningkatkan kandungan neurotransmitter norepinefrin, yang dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan begitu, tubuh terbebas dari risiko obesitas yang menjadi masalah utama terbentuknya penyakit lain.

Sumber : Freepik.com 
Sumber : Freepik.com 

Meningkatkan Metabolisme

Puasa dianggap sebagai alternatif yang sehat untuk membantu menurunkan berat badan karena dapat menurunkan berat badan dan kandungan lemak hingga 9 persen. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme dan kandungan neurotransmitter norepinefrin untuk mempengaruhi penurunan berat badan. Tak hanya itu, berpuasa lebih dari seminggu bisa membentuk rutinitas baru yang mengontrol konsumsi kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Sumber : Freepik.com 
Sumber : Freepik.com 

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah. Untuk hasil penelitian, puasa selama 8 minggu dapat menurunkan kandungan kolesterol jahat dan trigliserida darah sebesar 25 persen hingga 32 persen. 

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa puasa efektif menurunkan risiko penyakit arteri koroner dan diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun