Mohon tunggu...
ARI ISWAHYUDI
ARI ISWAHYUDI Mohon Tunggu... Guru - INFULANCER PSIKOLOGI, EDUCATOR, TEACHER OF SPECIAL NEED STUDENT, AND PARENTING

PSIKOLOGI, EDUCATION,RELIGION,CHILD, LIFE, PARENTING, TRAVELER

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ini Akibatnya Ketika Membiarkan Anak Nyeker!

15 September 2023   10:54 Diperbarui: 19 September 2023   13:50 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nyeker adalah istilah ketika kita beraktifitas tanpa menggunakan alas kaki. Pada zaman dahulu nyeker sudah menjadi kebiasaan anak-anak di daerah pedesaan ketika sedang bermain. 

Mungkin hal ini dikarenakan pada zaman dahulu harga alas kaki cukup mahal sehingga sayang jika digunakan untuk kegiatan bermain.  

Dewasa ini kegiatan nyeker pada anak-anak sering dianggap tabuh karena dinilai tidak modis atau bahkan dipandang jorok. Bahkan mungkin banyak orang tua akan melarang anaknya untuk melepas alas kaki ketika bermain.

 Padahal ternyata ada banyak sekali manfaat yang dapat dari kegiatan nyeker, yaitu :

1. Menguatkan ligamen, otot, dan tulang kaki

Berjalan tanpa mengunakan alas kaki dapat memperkuat susunan otot dan tulang pada kaki anak. kaki yang menapak pada permukaan tanah akan membuat kaki beradapasi untuk mengikuti tekstur permukaan tanah. 

Sehingga cengkraman kaki akan semakin kuat dan interaksi antar otot dibagian kaki akan menjadi lebih intens.

2. Mengembangkan postur tubuh

Berjalan nyeker akan membuat tumpuhan kaki menjadi mantap untuk  menapak dipermukaan. Dengan begitu keseimbangan saat berjalan akan lebih baik. Kelebihan inilah yang membantu untuk membuat postur tubuh menjadi lebih baik ketika berjalan.

3. Melatih sistem sensori taktil kaki

Telapak kaki memiliki titik saraf yang paling banyak dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya. Dengan berjalan nyeker akan membuat titik saraf ini banyak terstimulasi. 

Selain itu kegiatan nyeker akan melatih kepekaan indra perabah atau taktil yang ada pada telapak kaki. 

Dengan begitu maka anak akan belajar menerima sensori atau rangsangan yang ia dapatkan dan menjadikan anak akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan serta menambah kewaspadaan anak dengan lingkungannya, misalkan ketika menghadapi  permukaan yang tajam, berduri, berbulu, licin dan lain-lain.

4. Melatih keseimbangan anak

Adanya input taktil ke sistim vestibular akan melatih keseimbangan anak, untuk itu dengan kegiatan nyeker maka input yang dirasakan oleh telapak kaki akan maksimal untuk menyampaikan pada sistim vestibular dan saraf pusat yang nantinya mengkordinasikan anggota tubuh yang lain untuk menyeimbangkan tubuh.

5. Mengoptimalkan perkembangan motorik dan kelincahan anak

Mungkin saat kita kecil pernah merasakan sensasi bahwa ketika kita berlari tanpa menggunakan alas kaki akan menambah kecepatan lari kita. 

Sebenarnya hal tersebut sangat masuk akal dikarenakan ketika kita nyeker atau tidak memakai alas kaki maka olah motor atau pergerakan kita menjadi sangat leluasa dan kita akan mudah untuk mengendalikan gerakan kita. Sehingga dengan nyeker akan membuat perkembangan sistim motorik  anak menjadi lebih maksimal.

6. Menyokong perkembangan otak dan memperbaiki mood anak

Maksimalnya input sensori yang diterima oleh kaki akan banyak mengirimkan informasi pada sistem saraf pusat atau otak. Hal inilah yang akan membuat otak anak berkembang semakin optimal. 

Sebagimana contoh ketika anak berjalan ditanah yang permukaannya licin  maka anak akan mendapatkan informasi bahwa ia harus berjalan pelan untuk melawatinya. 

Bahkan beberapa informasi juga menyebutkan bahwa kegiatan nyeker ini dapat meperbaiki mood anak menjadi lebih rileks dan senang. Selain itu anak yang mulanya tidak mau makan dan  sulit untuk tidur bisa diterapi dengan kegiatan nyeker ini. Tertarik mencobanya ? 


Sumber Video : Chanel Youtube Ustadz Ari Iswahyudi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun