Mohon tunggu...
Ari Safina
Ari Safina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Honorer

Saya hobi menonton film/drama, membaca komik/novel, kuliner dan bertamasya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penantian Lama Ini, Akhirnya Terbayar Kontan, Bye Bye Skripsay

30 Mei 2023   13:55 Diperbarui: 30 Mei 2023   14:09 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku telah dinyatakan menyelesaikan sidang pendadaran gelar sarjanaku. Sesungguhnya itu memang hal baru yang aku rasakan dan merupakan ketakutan terbesar yang sejak dulu membayangiku.

Surat tugas pendadaranku telah hadir 6 hari sebelum sidangku berlangsung. Sejujurnya aku juga masih trauma dengan sidang proposalku satu tahun yang lalu. Saat itu proposalku memang dalam keadaan yang masih penuh dengan kecacatan atau kekurangan. Kesalahan yang mungkin tidak bisa aku pungkiri lagi karena kurangnya pemahamanku akan proposal skripsiku. Aku ingat betul kala itu, betapa penuh otak ini dalam menerima informasi, pertanyaan dan saran yang disampaikan oleh dosen pembimbing dan penguji. Jelas saja bukannya malah paham, tapi semua informasi yang masuk malah saling bertabrakan dan mengakibatkan aku menjadi gelagapan hingga setengah hilang kesadaran atau linglung.

Benar benar sebuah momen dimana rasanya dunia berhenti atau berjalan begitu lambat saat aku tidak bisa menjelaskan jawaban dari pertanyaan penguji. Sebuah moment yang sangat amat krik krik, kering dan sunyi. Untung saja saat itu masih dunia online, setidaknya aku masih bisa menggunakan alasan jaringan lemot untuk beberapa kali menghindari kebodohanku dalam menjawab pertanyaan. Sejujurnya, moment itu pasti akan selalu membekas dalam ingatan. Ya, cukup menarik diingat tapi bukan untuk diulang pastinya.

Nah, karena pengalaman yang sangat tidak pantas diulang itu, aku memutuskan untuk lebih mempersiapkan diri untuk sidang pendadaran ini. Siapa sih, manusia yang mau mengulang kesalahan yang sama dua kali.

Oke lanjut, jadi aku menerima surat tugas pada tanggal 23 Mei. Ahhh baru saja kusadari, ternyata angka tanggalnya cukup cantik.. hahaha... oke lanjut..

Setelah menerima surat tugas aku mulai mempersiapkan bahan presentasiku. Sejujurnya sebelum surat tugas datang, aku juga sudah mencoba membuatnya beberapa slide namun masih jauh dari kata selasai. Mungkin butuh 2 hari sampai aku yakin bahwa aku akan menggunakan semua bahan itu untuk dipresentasikan besok. Tanggal 24 Mei, aku juga mulai mengirimkan naskahku pada dosen pembimbing dan pengujiku. Tentu saja, aku tak lupa untuk menawarkan apakah beliau semua akan menggunakan softfile atau hardfile. Saat itu, salah satu pengujiku meminta agar diberikan hardfile dan 2 lainnya cukup hanya menggunakan softfile. Aku mempersiapkan diri memperbaiki naskah dengan melampirkan surat tugasku, kemudian aku kirimkan lewat email kepada beliau. Untuk hardfile tentu saja apalagi kalo tidak pergi ke tukang fotokopi untuk print copy biar hemat, dan langsung cusss ke kampus menyerahkannya kepada penguji agar bisa dibaca terlebih dahulu sebelum sidang dilakukan. Oke, sepertinya kisah keadministrasian cukup sampai disitu, ahhh tambah satu lagi, jangan lupa cetak juga berita acara kegiatan pendadaran atau sidang.

Selanjutnya yang paling utama adalah mempersiapkan diri dalam penyampaian presentasi. Aku mengubah dinding kamarku menjadi papan presentasi yang luas. Karena ingin menyerupai kondisi saat sidang, aku cetak materi presentasiku dan mulai aku tempel di dinding. Yap, setiap akan tidur, duduk, lewat, nonton drakor, aku pasti akan terngiang ngiang dengan materi yang akan aku sampaikan. Selain itu, aku juga membiasakan diri untuk mempresentasikannya secara berulang ulang kali. Aku mencoba mengatur intonasi, wajah, kejelasan, posisi dan lain lain. Setidaknya dengan aku menguasai presentasiku, aku tidak akan segugup itu nantinya. Aku melakukan treatment itu setiap malam, dimana aku telah menyelesaikan semua aktivitas dan kesibukanku di siang hari. Aku juga menandai disetiap sub bab pada skripsiku dengan sticky note. Setidaknya, ini akan memudahkanku saat mencari jawaban jika ada pertanyaan dari penguji nantinya. Mempelajari isinya, ya sudah pasti iya. Tidak mungkin kita akan berperang tanpa membawa amunisi yang lengkap. Tahap akhir dari segalanya adalah berpasrah dan bertawakal pada yang maha kuasa. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, kita harus tetap melewatinya.

Hingga akhirnya, hari yang ditunggu tiba, saat itu masih jam 07.00. Aku akan melakukan sidang pukul 09.00. Aku mulai mempersiapkan diri untuk pergi ke kampus. Ingat lebih baik menunggu, daripada ditunggu. Lebih baik sisa waktu dari pada terburu buru. Setelah sarapan, aku langsung berpamitan dan mengendarai sepeda motorku untuk menuju kampus. Aku mengajak salah satu temanku untuk menemaniku. Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya aku sampai di kampus. Aku langsung menuju ke ruang sidangku. Aku mulai mempersiapkan laptop dan proyektor untuk presentasi.

Dwarrr..... celaka.... Aku baru sadar laptopku tidak bisa langsung di sambung hdmi.

Aku lupa meminjam hdmi dari temanku. Kemudian aku turun ke bagian tata usaha fakultas untuk menanyakan apakah mereka mempunyai kabel sambungan hdmi. Dan yap, ternyata ada dan memang diperpinjamkan. Aku naik lagi ke lantai dua membawa kabel hdmi di tanganku. Temanku yang menemaniku sedang menunggu sembari membantu memperbaiki lensa proyektor masih terlihat buram. Sesampainya diruangan, aku mencoba menyambungkan dengan kabel hdmi yang kupinjam di TU.

Ehhh ehhhhh... lha kok tidak ada sinyalll.... Lahhh lahhhh... siapa ini yang salah... kabel proyektor, kabel hdmi, atau malah laptopku sendiri.

Diantara panik dan bingung, kami masih mencoba mencari solusi... Dari menelpon teman agar membawakan laptop pengganti, hingga muncul kembali solusi agar lebih baik mencari seorang ahli. Dengan mental yang sedikit cupu ini, kembali lagi kulangkahkan kaki ke TU.

"Maaf bu, mau tanya, semisal saya menyambungkan hdmi tapi tidak ada sinyal, saya harus bagaimana ya, soalnya saya kurang paham" tanyaku pada salah satu petugas TU.

Maklum saja, setelah terlalu lama kuliah daring dan tidak berhubungan dengan hal seperti itu, sepertinya aku sudah melupakan segala hal tentang keproyektoran.

Kemudian salah satu petugas itu, menanyakan pada petugas lain dan memintanya untuk membantuku.

"Untuk ruang apa ya mbak?"

"Ruang sidang pak" jawabku singkat.

Bapak bapak itu terlihat mulai mencari dan mengambil kabel hdmi lainnya dan berjalan menuju kearahku.

"Mbak, itu biar diatasi sama bapak yang itu ya" ucap ibu TU tadi.

Aku mengangguk dan berjalan mengikutinya. Sesampainya diruang sidang, yap kondisi masih sama, masih tidak tersambung. Bapak TU itu mulai mengganti kabel hdmi dan clingggg akhirnya terhubung.

Sudah ku duga, kabel hdmi pertama yang bermasalah. Sejujurnya, aku juga sudah bersuudzon pada laptopku..hahahah..

Setelah semua aman terkendali, sudah tersambung dengan baik, tampilan juga sudah tidak ngeblur, akhirnya bapak TU itupun pergi meninggalkan aku dan temanku. Tentu saja kami sudah berterima kasih padanya. Memang benar, malu bertanya maka nggak akan selesai selesai permasalahannya.

Semua sudah beres, hanya saja jam masih menunjukkan pukul 08.40. Haduh masih 20 menit. Aku mulai mengobrol dengan temanku, mencoba menghilangkan rasa cemas dan tegang. Sejujurku entah mengapa aku merasa perutku tidak nyaman dan ingin muntah. Benar benar seperti kata temanku, saat akan sidang asam lambung dia juga naik, dan memang merasa ingin muntah.

Tik tok tik tok, kringg.... Akhirnya jam 09.00. dosen pembimbing dan pengujiku mulai memasuki ruangan sidang. Hawa dingin mulai terasa makin dingin. Ehh, ternyata karena temanku menurunkan suhu, agar aku tidak panas nantinya.

Aku berada dalam sebuah ruangan yang tidak cukup luas beserta 3 orang penguji di depanku. Wow, seperti ini nyatanya sidang offline. Sungguh terasa gregetnya.

Nah kali ini, akan ku ceritakan detail bagaimana perjalanan sidangnya. Ayo, cari posisi nyaman dudukmu, aku akan membawamu ikut membayangkan bagaimana perjalanan sidang ini.

Aku melihat ketua penguji, sekertaris penguji, dan anggota penguji saling tersenyum dan bercengkrama satu sama lain. Hingga tidak beberapa lama, ketua penguji itupun membuka sidang hari ini.

Sebelum memulai sidang ketua penguji menanyakan beberapa hal padaku.

Pertama dia bertanya, apakah aku sudah terdaftar menjadi mahasiswa di universitas ini? Dan tentu saja ku jawab dengan kata "Ya", kemudian beliau juga menjelaskan bahwa hanya mahasiswa yang terdaftar yang boleh mengikuti ujian skripsi.

Kemudian pertanyaan kedua, "apakah aku dalam keadaan sehat secara mental dan fisik dalam mengikuti sidang kali ini" dan akupun menjawab dengan jawaban yakin dan tegas bahwa aku "Ya". Aku dalam keadaan mental dan fisik yang sehat.

Setelah ini barulah dia membacakan runtutan kegiatan. Kegiatan sidang dilaksankan dalam 4 runtutan acara atau sesi.

  • Pembukaan
  • Presentasi
  • Pegujian
  • Pengumuman Kelulusan

Setelah runtutan acara dibacakan, ketua penguji mempersilahkan kami untuk berdoa agar diberikan kelancaran dalam kegiatan sidang kali ini. Setelah sesi berdoa selesai, tibalah saatnya waktu yang telah aku tunggu dan persiapkan dalam satu minggu ini. Presentasi skripsi.

Ketua penguji memberikan penjelasan bahwa dalam sesi presentasi ini, mahasiswa diberikan waktu selama 10 menit untuk memaparkan presentasi singkat mengenai skripsinya. Beliau juga menjelaskan untuk tidak menjelaskan secara keseluruhan terutama pada bab dua, dan cukup sebutkan saja yang penting.

Ketua penguji kemudian bertanya lagi padaku. Apakah aku sudah siap untuk melakukan presentasi.

Ku jawab dengan mantap, "Ya".

"Baik, waktu untuk presentasi dimulai dari sekarang" ucap beliau.

Aku langsung memulai presentasiku secepat saikoji, mark lee, taeyong, gd, jennie blackpink melakukan rapp. Tap tap tap, slide slide slide, akhirnya tiba dipenghujung slide presentasi berupa tulisan "Thank you"

Yap, aku telah menyelesaikan presentasiku.

Aku diberikan waktu untuk minum jika perlu. Namun sialnya, minumanku tertinggal di dasbor motorku. Bagi siapapun yang akan sidang nantinya dan membaca ini. Ingatlah, jangan lupakan bawa minumanmu masuk keruang sidang. Nge.repp 10 menit tanpa jeda itu cukup membuat dehidrasi.

Selanjutnya tiba ke sesi pengujian. Ketua penguji mempersilahkan Sekertaris penguji untuk menanyakan hal terkait skripsi. Sejujurnya aku tidak begitu ingat apa saja yang disampaikan, hanya saja berdasarkan ingatanku yang sedikit kacau ini, yang pertama kali beliau katakan adalah dia senang dengan pembawaan presentasiku yang penuh dengan semangat. Beliau juga mulai memberikan pertanyaan singkat mengenai skripsiku. Sepertinya lebih pada bab 4 dan 5 dari skripsiku. Setelah sekertaris penguji memberikan sarannya, barulah ketua penguji mempersilahkan anggota penguji untuk mengujiku. Pengujian ini berlangsung kurang lebih 35 menit. Banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh penguji, mulai dari judul hingga appendix. Seperti normalnya sebagian besar mahasiswa yang melakukan sidang skripsi, sebagian besar tentu saja aku bisa menjawab pertanyaan, namun tetap saja pasti akan banyak kekurangan juga atau hal yang tanpa sadar aku lewatkan dalam skripsiku.

Jika aku ingat kembali, apa aja ya yang ditanyakan penguji. Mungkin nanti aku bisa buat cerita lainnya, yang membahas mendalam tentang pertanyaan pertanyaan itu. Setidaknya untuk cerita ini, aku hanya ingin menggambarkan bagaimana plot atau urutan saat sidang skripsi berlangsung.

Okay, setelah 35 menit berlalu, dengan aku yang telah bergulat dengan berbagai jawaban, argument, dan menyadari akan kesalahanku, akhirnya aku mencapai juga pada tahap yang terakhir. Tahap keputusan kelulusan.

Ketua penguji memintaku untuk meninggalkan ruangan dikarenakan mereka akan mendiskusikan hasil dari pengujian skripsiku. Aku melangkah keluar ruangan dan berdiri di dekat tembok sembari memikirkan beberapa revisi yang telah melayang layang diotakku. Tidak butuh waktu yang lama, akhirnya aku dipanggil masuk kembali. Sepertinya diskusi sudah selesai, dan saatnya untuk mengumumkan hasil dari pengujianku.

Ketua penguji memulai pembicaraan dengan memberikan kalimat pengantar sebelum keputusan itu di ikrarkan. Tak lama, beliau menyatakan bawa aku lulus ujian ini, dengan revisi selama 2 minggu.

"Alhamdulillah" ucapku sembari merasa lega. Akhirnya suatu hal yang aku takutkan ini telah aku lewati juga pada akhirnya.

Ketua penguji juga memberikan pertanyaan padaku apakah aku sudah mencatat dengan baik semua saran dari penguji. Akupun menjawab dengan iya. Setelah semua selesai, aku tak lupa memberikan berita acara kegiatan sidang skripsi agar di tanda tangani oleh ketiga penguji.

Lengkap sudah runtutan kegiatan sidangku kali ini. Aku merasa senang sekaligus lega karena telah melewatinya. Penghujung sidang kali ini, aku tutup dengan foto bersama ketiga pengujiku sebagai bukti telah melaksanakan kegiatan sidang skripsi.

Aku juga merasa beruntung karena aku masih memiliki teman teman yang menunggu, menemani, dan menyambutku saat aku keluar dari ruang sidang. AS*

Notes:

Emm, jika kita membicarakan apakah menakutkan atau tidak sidang skripsi itu, sejujurnya semuanya kembali pada kesiapan kita dalam memahami isi dari skripsi kita. Jika aku ingat kembali, pada beberapa moment yang telah berlalu itu, aku juga tidak akan mengatakan bahwa itu adalah hal yang mudah untuk disepelekan. Itu adalah hal yang sangat perlu dipersiapkan. Kesiapan kita akan menambah kepercayaan diri kita.

Semangat untuk semua pejuang skripsi, tidak perlu membandingkan diri dengan yang lain. Kita semua punya jalan kita masing masing. Kita semua punya cara kita sendiri untuk bersinar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun