Jika mendengar kata Borobudur tentu identik dengan salah satu dari 7 keajaiban dunia yaitu Candi Borobudur yang terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Desa Tegalarum adalah salah satu dari total 20 Desa yang berada di Kecamatan Borobudur yang letaknya tidak jauh dari Candi Borobudur yaitu berjarak sekitar 4 Km.
Sebagai salah satu desa wisata tentunya Desa Tegalarum ingin selalu memiliki keunggulan maupun daya tarik tersendiri dari desa-desa lainnya salah satu upayanya adalah dengan adanya Bank Sampah, dengan adanya bank sampah tentu diharapkan dapat menjadikan budaya yang baik bagi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.Â
Mahasiswa UNNES GIAT angkatan 3 bersama Paud Mutiara Bersinar dan Kelompok Bank Sampah Bahtera 4 Kedungrengit berkolaborasi mewujudkan Desa Tegalarum sebagai salah satu desa wisata yang ramah lingkungan melalui pengenalan Bnak Sampah sejak usia dini.Â
Mahasiswa UNNES GIAT 3 Desa Tegalarum dengan Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Ibu Fianti, S.Si., M.Sc., Ph.D. yang mengikuti program KKN atau sekarang dikenal dengan UNNES GIAT yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata dan LPPM UNNES untuk bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa
Bank sampah di Desa Tegalarum sendiri terbagi menjadi 4 yang masing-masing dusun nya memiliki satu bank sampah dimana Dusun Prembulan, Dusun Susukan, Dusun Tegalwangi dan Dusun Kedungrengit (Bank sampah bahtera 4), perlu kita ketahui sebelumnya bahwa Bank sampah bahtera 4 Dusun Kedungrengit Desa Tegalarum didirikan tanggal 5 Agustus 2020 dan mulai beroperasi pada tanggal 15 Agustus 2020 .Â
Sebagai langkah awal untuk melakukan perubahan tentu harus diawali sejak usia dini, salah satu langkah untuk mewujudkan desa wisata yang ramah lingkungan di Desa Tegalarum yaitu kegiatan pengenalan Bank Sampah dan pemilahan sampah kepada siswa-siswi Paud Mutiara Bersinar yang dilaksanakan pada tanggal 1 November 2022.
Kegiatan diawali dengan berkumpul di Paud Mutiara Bersinar dimana siswa-siswi diminta mengumpulkan terlebih dahulu sampah yang telah ditugaskan sebelumnya, selanjutnya siswa-siswi dibariskan dan diberikan kembali sampah yang tadi dikumpulkan untuk kemudian jalan secara bersama-sama menuju bank sampah bahtera 4 yang terletak di Dusun Kedungrengit.Â
Sesampainnya di bank sampah bahtera 4 sudah disambut oleh ibu-ibu bank sampah bahtera 4 dilanjutkan dengan pengumpulan sampah-sampah yang dibawa oleh siswa-siswi Paud Mutiara Bersinar. Selanjutnya siswa-siswi memilah sampah tersebut berdasarkan jenisnya (platik, duplex, kaleng, kertas). Setelah dipilah kemudian masing-masing jenis sampah tersebut ditimbang dan dicatat.
Selain belajar memilah sampah siswa-siswi Paud Mutiara Bersinar juga diberi pengetahuan mengenai cara mencuci tangan yang benar dan berlatih membuat kerajinan tangan dari sampah-sampah. Sampah yang digunakan pada saat itu adalah tutup botol dan sisa-sisa kain.Â
Langkah-langkah pembuatan kerajinan dimulai dengan menyiapkan 2 tutup botol kemudian salah satu tutup botol tersebut ditempel menggunakan kain lalu dilem, selanjutnya kedua tutup botol tersebut digabungkan dan satu sisi yang kosong ditempel dengan foto masing-masing siswa Paud Mutiara Bersinar.Â
Langkah terakhir yaitu memberikan gantungan pada hasil karya agar dapat digantung pada tas, kunci dll. Diakhir kegiatan mahasiswa unnes memandu siswa-siswa untuk belajar bersama bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar melalui lagu agar siswa dan siswi mudah memahaminnya.Â
Dengan demikian maka generasi penerus yang berada di Desa Tegalarum lebih memiliki jiwa cinta lingkungan yang telah ditanamkan sejak dini melalui kegiatan ini serta untuk mengimplementasikan bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H