Mohon tunggu...
Ari Kusuma Wardani
Ari Kusuma Wardani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang pendidik di salah satu sekolah dasar negeri di lingkungan pemerintah Kota Samarinda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Penerapan Budaya Positif di SDN 021 Sungai Kunjang

13 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 13 Februari 2023   12:10 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pembuatan Kesepakatan Kelas 5A SDN 021 Sungai Kunjang/Dokpri

MEMBANGUN KESEPAKATAN KELAS UNTUK MENUMBUHKAN DISIPLIN POSITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN 

 

LATAR BELAKANG

Kesepakatan kelas berisi beberapa aturan untuk membantu guru dan siswa bekerja bersama membentuk kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kesepakatan kelas tidak hanya berisi harapan guru terhadap siswa, tapi juga harapan siswa terhadap guru serta harapan guru dan siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. 

Kesepakatan disusun dan dikembangkan bersama-sama antara guru dan siswa. Kesepakatan kelas yang menuntun nilai nilai positif akan berujung pada keyakinan kelas. Keyakinan kelas merupakan kesepakan kelas yang diyakini bersama oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Keyakinan kelas menjadi dasar dari peraturan kelas yang dibuat dengan kesepakatan bersama antara guru mata pelajaran maupun guru kelas dengan siswa di kelas. Keyakinan kelas dibuat berdasarkan kesepakatan kelas yang diyakini bersama dapat menanamkan nilai nilai positif pada siswa. Maka pelanggaran atas kesepakatan kelas akan tetap memberikan konsekuensi yang juga disepakati bersama.

Keyakinan kelas dapat menjadi batasan dan acuan selama proses pembelajaran, agar dapat menumbuhkan nilai positif pada siswa yang kemudian akan berkembang menjadi budaya positif bagi lingkungan.

TUJUAN

  • Menumbuhkan nilai positif yang kemudian akan menjadi budaya positif bagi siswa. Budaya positif sekolah adalah nilai, keyakinan, dan kebiasaan di sekolah yang berpihak pada siswa. Tujuannya agar siswa menjadi pribadi yang kritis, dan bertanggung jawab. Budaya positif perlu diciptakan agar mendukung pembentukan karakter siswa yang diharapkan nantinya.
  • Menciptakan suasana kelas yang yang saling berinteraksi antara guru dan siswa, dengan memberikan siswa ruang untuk mengekspresikan keinginan mereka agar mereka belajar dengan suasana menyenangkan dan aktif sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif.
  • Mewujudkan disiplin positif siswa melalui pembentukan kesepakatan kelas yang sudah dibuat bersama, agar mereka mampu mendisiplinkan diri dan bertanggung jawab dengan peraturan yang mereka buat sendiri, serta mampu memenuhi konsekuensi dari aturan yang telah disepakati tersebut, dengan menghargai mereka sendiri dan orang lain.
  • Melaksanakan budaya positif di kelas sehingga dapat menumbuhkan karakter baik pada siswa seperti saling menghargai, bertanggungjawab, berakhlak baik, aktif dan bekerjasama. Budaya positif dapat dibangun dengan membuat keyakinan kelas bersama siswa, menciptakan visi bersama untuk mambangun Budaya Positif, menerapkan Disiplin Positif yang bukan hukuman. 

TOLAK UKUR

Tolak ukur keberhasilan tindakan aksinyata ini adalah sebagai berikut:

  • Terbentukanya "Kesepakatan Kelas" beserta dengan segala konsenkuensi yang akan dilaksanakan jika kesepakatan kelas yang telah disepakati bersama ini dilanggar baik oleh siswa maupun oleh guru.
  • Dapat mengakomodir pendapat, ide, harapan serta kreatifitas dalam menyusun kesepakatan kelas.
  • Terjalin suasana dua arah yang aktif antara guru dan siswa.
  • Terwujudnya disiplin positif pada siswa dengan melaksanakan kesepakatan kelas tersebut dengan sadar tanpa paksaa

LINI MASA YANG AKAN DILAKUKAN

Membuat keyakinan kelas, dilaksanakan dalam dua pekan atau empat kali pertemuan di kelas yang dilakukan bersama siswa dan dibantu dengan diskusi dalam ruang virtual. Beberapa tahapan ranncangan yang akan dilaksankan anatara lain:

  • Sebelum membuat kesepakatan kelas, materi budaya positif disosialisasikan pada Kepala Sekolah, teman sejawat dan warga sekolah lainnya. Hal ini penting untuk membangun pemahaman bersama mengenai pentingnya penanaman budaya positif di sekolah.
  • Minggu pertama pertemuan di kelas: Menyampikan apa itu budaya positif? Mengapa budaya positif penting? Apa kaitannya dengan kesepakatan kelas dan keayakinan kelas? Mengapa harus disepakati bersama, serta pentingnya tindak lanjut?
  • Meminta siswa untuk mengemukakan harapan siswa terhadap guru dan harapan siswa terhadap proses pembelajaran yang dijadikan sebagai kesepakatan kelas. Selain siswa, guru pun mengemukaan harapan-harapan terhadap siswa dan terhadap proses pembelajaran. Harapan guru dan siswa kemudian disepakati bersama dan dijadikan sebagai kesepakatan kelas. siswa diberi waktu 2 hari untuk menampung hal ini. Siswa dapat menyampaikan langsung kesepakan kelas yang diinginkan kepada guru.
  • Pertemuan kedua di kelas: Guru dan siswa menyimpulkan harapan-harapan guru terhdap siswa, harapan siswa terhadap guru, dan harapan guru dan siswa terhadap proses pembelajaran yang sudah disampaikan. Kesepakatan kelas yang disepakati bersama akan menjadi keyakinan kelas yang harus dilaksanakan dan dipatuhi bersama selama proses pembelajaran.
  • Pada kesempatan ini juga dibahas konsekuensi apa saja yang harus diterima jika ada pelanggaran terhadap keyakinan kelas yang sudah dibuat. Konsekuensi yang atas pelanggaran harus disepakati bersama pula agar tidak ada pihak yang dirugikan.
  • Keyakinan kelas yang sudah dibuat kemudian didokumentasikan dan di tempel pada setiap kelas serta harus dipatuhi khususnya pada mata pelajaran yang diampu. Selain itu, kesepakatan kelas juga dapat disosialisasikan pada guru mata pelajaran lain ataupun pada kelas lain.

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Untuk dapat mewujudkan rancangan tindakan aksi nyata, saya tidak dapat melakukan sendiri. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan. Dalam membuat kesepakan kelas ini dibutuhkan suport sistem yang mendukung agar kesepakatan kelas yang dibuat berjalan efektif. Beberapa dukungan yang dibutuhkan antara lain berasal dari:

  • Kepala Sekolah
  • Rekan sejawat
  • Siswa
  • Orang tua siswa
  • Warga sekolah lainnya

Dengan penerapan aksi nyata budaya positif dalam bentuk kesepakatan kelas, diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang berdasar pada Profil Pelajar Pancasila.

Dokumentasi pengimbasan Budaya Positif di SDN 021 Sungai Kunjang


Salam Guru Penggerak!

Tergerak, Bergerak, Menggerakkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun