Mohon tunggu...
Ari Widodo
Ari Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Apapun yang kau kerjakan, keteguhan dalam berproses membuahkan hasil yang indah, percayalah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Program Yayasan (Medco Foundation): CSR untuk Peduli Covid-19

29 Oktober 2021   14:20 Diperbarui: 29 Oktober 2021   14:30 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar Belakang Masalah

Pandemi Covid-19 menjadi wabah penyakit yang mendunia hingga saat ini. Salah satunya adalah di Indonesia, negara kita telah terjangkit pandemi sejak bulan Maret 2020, dan sampai saat ini bulan Oktober 2021 masih mendapatkan kasus dengan pasien positif Covid-19. 

Pandemi tersebut memberikan dampak yang besar kepada berbagai sektor kehidupan mulai dari ekonomi, budaya, sosial, politik, dan pendidikan. Pemerintah menerapkan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), PSBB diperketat, dan PSBB transisi. 

Memasuki bulan Juni 2020 dan dengan data-data ekonomi yang semakin menurun masyarakat dituntut untuk tetap produktif dalam hal ekonomi dan soial melalui konsep aturan new normal atau yang disebut tatanan hidup/normal baru dengan memperhatikan pentingnya protokol kesehatan yang ketat. 

Pada awal tahun 2021 muncul peraturan baru yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau yang biasa disebut PPKM, mulai dari PPKM mikro, makro, diperketat dan sampai saat ini dibuat dalam bentuk level dengan rentang satu sampai dengan empat, hal tersebut dilakukan pemerintah untuk dapat menghadapi pandemi tersebut.

Naik turunnya kasus Covid-19 membuat semua lapisan sosial di masyarakat merasakan dampaknya terlebih beragamnya pekerjaan atau aktivitas ekonomi yang dilakukan tiap individu selama masa pandemi Covid-19. Di tengah adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, pemerintah berupaya hadir untuk memberikan bantalan untuk menjaga daya beli masyarakat. 

Dilansir dari kontan.co.id pemerintah telah memberikan perpanjangan bantuan sosial tunai (BST) selama dua bulan, yaitu Juli 2021 hingga Agustus 2021 yang diberikan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) non program sembako dan non Program Keluarga Harapan (PKH), dengan indeks bantuan Rp 300.000 per bulan. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk memberi bantuan tambahan berupa beras 10 kilogram. 

Selain itu, bila menilik dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpun kontan.co.id, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan masyarakat 40% terbawah juga lebih besar dari nominal BST tersebut. Bahkan, pengeluaran per bulan masyarakat terbawah menunjukkan adanya peningkatan pada Maret 2021.  

Per Maret 2021, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan masyarakat 40% terbawah sebesar Rp 561.461 atau naik dari Rp 539.553 pada September 2020. Nilai ini juga naik bila dibandingkan dengan Maret 2020 yang sebesar Rp 543.306.

Merebaknya Covid-19 telah menjadi hambatan yang tidak berguna bagi semua aspek kehidupan di dunia karena penyebaran ini benar-benar telah menghambat semua sudut dunia, mulai dari aspek kesehatan yang dikuasai oleh penyebaran cepat infeksi ini, pada saat itu. 

Sudut pandang instruksi yang mengalami penutupan sekolah. dan kampus-kampus untuk menahan penyebaran infeksi, hingga sudut pandang keuangan yang terganggu karena banyak negara menerapkan pendekatan penguncian untuk mengurangi penyebaran infeksi yang juga menyebabkan banyak perwakilan diberhentikan dari perusahaan. 

Padahal di satu sisi, apalagi perusahaan memiliki komitmen untuk tetap menjalankan tugas sosialnya, memang dengan adanya pandemi ini, banyak perusahaan harus menghitung ulang untuk mengontrol prosedur mereka dalam menjalankan kewajiban sosial atau CSR mereka.

Program CSR Medco Foundation

Salah satu CSR yaitu Medco Foundation yang didirikan oleh Bapak Arifin Panigoro berdasarkan atas keinginan beliau untuk saling berbagi dan memberi kontribusi pada kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Sejarah Medco Foundation dimulai pada 2003. 

Saat itu, Medco Foundation masih bernama Yayasan Pendidikan Medco, yang berfokus pada bidang pendidikan dengan mengelola sekolah-sekolah di sekitar Jakarta. 

Sejak 2007, Yayasan Pendidikan Medco berganti nama menjadi Medco Foundation, yang menandai semakin berkembangnya kegiatan-kegiatan yang kami lakukan. 

Medco Foundation tersebut sudah memiliki website resmi yaitu medcofoundation.org dan beralamat kantor di Jl. Ampera Raya No. 18-20, Jakarta Selatan.

Tidak hanya peduli pada bidang pendidikan, Medco Foundation juga peduli terhadap isu-isu di bidang pemberdayaan ekonomi, sosial, kesehatan, dan lingkungan. 

Saat ini kami mengelola program-program seperti Edukasi dan Literasi, Tali Asuh, dan GreenPOTS. Kegiatan-kegiatan inisiatif seperti post disaster management, eksplorasi bambu Flores, kampanye bioenergy, dan bantuan sosial lain juga kami kerjakan.

Sebagai yayasan, orientasi Medco Foundation tidak diarahkan pada bisnis, melainkan non-profit, yang dapat menjadi alternatif di antara lembaga sosial lain yang bergerak untuk perbaikan kehidupan masyarakat luas. 

Sejak awal berdiri, Medco Foundation terus berusaha memperluas dan melalukan inovasi dalam melaksanakan program-program community development di berbagai daerah dengan agenda yang terarah, tepat sasaran, dan tidak diskriminatif. 

Semua kegiatan yang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan research dan perencanaan yang matang agar dapat mengetahui kebutuhan dan potensi yang ada pada masyarakat. 

Dengan research dan perencanaan matang kami berharap bantuan yang diberikan bisa tepat guna dan dibutuhkan buat masyarakat. Dalam hal ini yang coba dilakukan adalah memperkuat dan memberdayakan potensi masyarakat agar mereka dapat mandiri secara berkelanjutan. 

Menyediakan pancing lebih baik daripada sekedar menyediakan ikan, memberikan potensi lebih baik ketimbang hanya sekedar memberikan materi bantuan.

Program-program yang dibuat dan dilaksanakan oleh Medco Foundation untuk memberikan bantuan dan solusi untuk penanganan Covid-19 diantaranya; 

1) Program Vaksinasi bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk seluruh masyarakat dan diikuti 2500 warga, vaksinasi bagi tunanetra, pelajar sekolah, dan lansia; 

2) Mendukung Pemprov Jabar mengoperasikan rumah singgah isolasi mandiri pasien Covid-19 dan menyumbangkan lab Covid-19 untuk pemerintah; 

3) Dalam hal pendidikan, Medco Foundation beserta anak perusahaannya membantu menjalankan donasi seribu gawai (gadget) dan penempatan seratus titik wifi di seluruh Indonesia.

Analisis Penulis

Program pelaksanaan CSR merupakan realisasi dan aktualisasi dari upaya perusahaan untuk tetap dekat dengan masyarakat. Senada dengan Budimanta dkk. (2008:24) dalam Setyaningrum (2011) CSR pada dasarnya merupakan komponen penting dalam sistem daya dukung yang menggabungkan sudut keuangan, alam dan sosial budaya yang merupakan persiapan penting dalam mengawasi biaya dan manfaat dari latihan perdagangan dengan mitra baik di dalam, pemegang saham dan mitra lainnya. penawaran, dan usaha), serta di luar (mengajar, tindakan terbuka, individu komunitas, kelompok masyarakat yang terhormat, dan perusahaan lain).

Sirait (2018) menjelaskan bahwa pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh setiap perusahaan sangat tunduk pada misi, budaya, lingkungan, dan profil bahaya, serta kondisi masing-masing perusahaan. Pelaksanaan CSR dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan aksesibilitas aset yang diklaim oleh perusahaan.

Perusahaan juga harus siap dan waspada dalam menyikapi hal-hal yang tidak biasa seperti saat ini, seperti melalui pendekatan-pendekatan yang ada dalam kewajiban sosial perusahaan mereka. 

Pengaturan kewajiban sosial perusahaan dalam keadaan seperti ini juga tampaknya menghadapi tantangan dan hambatan modern karena bagaimana tidak, berbagai program yang telah disusun untuk diadakan pada tahun 2020 ditunda paketnya karena situasi penyebaran infeksi Covid-19. 

Sebagaimana dijelaskan oleh Wahyudi (2008) dalam Wahyuningrum (2014) Corporate Social Obligation atau kewajiban sosial perusahaan dapat berupa komitmen perusahaan untuk melaksanakan komitmennya berdasarkan pilihan-pilihan untuk memerlukan pengaturan dan kegiatan dengan mempertimbangkan antarmuka mitra dan lingkungan di mana perusahaan melaksanakan latihannya berdasarkan pengaturan hukum yang sesuai.

Latihan harus dikoordinasikan dengan pusat pengambilan keputusan, prosedur, tindakan, dan formulir administrasi perusahaan. Sebagaimana dijelaskan dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa CSR pada umumnya bergerak untuk kesepakatan selain realisasi perusahaan untuk terus berkontribusi kepada masyarakat sekitarnya, dengan tetap memperhatikan budaya yang ada, tetapi tidak mengabaikan hal-hal lain di dalam perusahaan, sehingga perusahaan dapat tetap dekat. dan berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat.

Pelaksanaan tugas sosial perusahaan atau CSR sudah menjadi komitmen bagi semua perusahaan, memang CSR sendiri telah diperkenalkan sebagai kerangka kerja yang harus diperhatikan dalam struktur administrasi perusahaan. Karena dalam sifat CSR itu sendiri dapat dicirikan dalam tujuan yang berbeda, setuju dengan Kim (2000) dalam Setyaningrum (2011) penghargaan CSR perusahaan dapat dibedakan dalam tujuan yang berbeda, menjadi spesifik sah, finansial, etis dan amal. 

Bagaimanapun, tujuan ini tetap dapat diciptakan sesuai dengan kondisi nyata masyarakat terkait dengan beban yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. 

Karena sifatnya, kemurahan hati, ia berbicara kepada bagian-bagian yang disengaja, kegiatan, dan kehormatan yang dilakukan bisnis tetapi masyarakat tidak memberikan keinginan yang jelas seperti dalam kewajiban moral. 

Terlepas dari sukarela mereka, kepercayaan bahwa perdagangan ini masih dipegang oleh masyarakat dan kepercayaan ini dianggap oleh standar sosial (Visser, Matten, Pohl, & Tolhurst, 2010).

Dalam tindakan kemurahan hati atau kedermawanan ini juga sangat berpengaruh terhadap citra perusahaan yang dapat dianggap baik oleh masyarakat sekitarnya, karena kepercayaan masyarakat sekitarnya terhadap suatu perusahaan juga dapat mengangkat nama perusahaan menjadi amanah jangka panjang bagi perusahaan. keberlangsungan perusahaan.

Berkaitan dengan CSR, disebutkan oleh Wibisono (2007) di dalam Santioso & Chandra (2012) bahwa ada tiga konsep CSR yang mendasari berjalannya sebuah program tanggung jawab sosial perusahaan yakni 3P atau triple bottom line, salah satunya adalah People (masyarakat). 

Masyarakat sekitar perusahaan merupakan stakeholder penting bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan, maka sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat;

Terkait dengan situasi penyebaran Covid-19 saat ini, perusahaan terlalu membatasi perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang meragukan seperti ini, karena penyebaran Covid-19 juga berdampak pada pelaksanaan CSR untuk beberapa perusahaan. 

Di tengah maraknya ini, sebagian besar perusahaan harus menghitung ulang semua rencana program CSR yang telah disusun sejak lama, karena penyebaran ini berdampak pada semakin luasnya sasaran penerima manfaat CSR. 

Dampak dari meluasnya hal tersebut telah menghambat perekonomian di Indonesia, karena adanya pemberlakuan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang saat ini lebih dikenal dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) oleh pemerintah yang membuat individu melakukan latihan dari dalam negeri dan himbauan untuk tetap berada di dalam negeri.

Dari fokus CSR yang ada mengenai contoh CSR yakni Medco Foundation di masa pandemi Covid-19, dapat disimpulkan bahwa perusahaan CSR masih berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjalankan tanggung jawab sosialnya di tengah kondisi krisis. 

Situasi pandemi Covid-19 seperti ini. Karena tentunya akan banyak kendala yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, baik BUMN maupun swasta harus beradaptasi untuk mencari solusi kendala yang datang akibat pandemi Covid-19.

Kesimpulan

Dari pusat CSR yang ada serta klarifikasi dari aset people terkait kasus CSR perusahaan di tengah maraknya Covid-19, dapat disimpulkan bahwa perusahaan CSR masih berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjalankan tugas sosialnya di tengah-tengah masyarakat. dari situasi luas Covid-19 seperti ini. 

Karena tentunya akan banyak pencegah yang tidak pernah terbayangkan beberapa waktu belakangan ini, baik BUMN maupun swasta harus menyesuaikan diri untuk menemukan pengaturan terhadap hambatan yang datang akibat merebaknya Covid-19.

Partisipasi yang baik dari perusahaan-perusahaan ini juga diperlukan untuk membantu upaya pemerintah dalam upaya mengatasi penyebaran Covid-19 yang meluas di Indonesia, seperti pengaturan pelaksanaan konvensi kesejahteraan dalam melaksanakan latihan serta melaksanakan arahan yang sesuai dengan arahan pemerintah. 

Dari munculnya contoh CSR yang dilakukan oleh Medco Foundation berkomitmen untuk terus memberikan kewajiban sosial bagi masyarakat Indonesia di tengah situasi penyebaran Covid-19 yang meluas tanpa mengurangi atau mengurangi manfaat yang akan diperoleh sasaran nantinya.

Daftar Pustaka

Akbar, Rizqon Umar & Humaedi, Sahadi. (2020). Peran CSR dalam Upaya Mengatasi Pandemi Covid-19. Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 7, No: 2 Hal: 341 -- 347. e ISSN : 2581-1126.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun