Mohon tunggu...
ari setiawan
ari setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - wiraswasta

hobi jalan jalan dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa ITB-AD Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Alternatif Bagi Petani

24 Agustus 2024   13:00 Diperbarui: 24 Agustus 2024   13:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Sri Karang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, merupakan desa dengan potensi besar di bidang pertanian dan peternakan. Namun, pengelolaan limbah pertanian dan peternakan di desa ini masih belum optimal. Limbah tersebut seringkali dibuang begitu saja tanpa pengolahan yang tepat, mengakibatkan masalah lingkungan seperti pencemaran tanah dan air.

Kelompok tani dan peternak di desa ini memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola limbah secara efektif. Pemerintah Desa dan masyarakat umum juga belum sepenuhnya menyadari potensi limbah tersebut untuk diolah menjadi pupuk alternatif yang ramah lingkungan. Minimnya akses terhadap informasi menjadi penghambat utama dalam upaya pengolahan limbah untuk dijadikan pupuk alternatif. Mahasiswa ITB-AD  mengadakan Pelatihan mengelola limbah pertanian dan ternak menjadi Pupuk Alternatif Bagi Petani.

Kegiatan proyek independen Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM ) ini dilaksanakan di desa Sri Karang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatra Selalatn. Kegiatan ini diikuti oleh kelompok tani yang ada di desa tersebut, pemuka masyarakat, serta mahasiswa yang sedang melaksankan tugas kuliah Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM )  di desa tersebut

oleh Ari
oleh Ari

Petani di Desa Sri Karang Rejo Berhasil Mengolah Limbah Pertanian dan Peternakan Menjadi Pupuk Organik

Sri Karang Rejo, Musi Banyuasin - Dalam upaya mengatasi masalah limbah pertanian dan peternakan yang kian meningkat, petani di Desa Sri Karang Rejo, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, berhasil mengubah limbah tersebut menjadi pupuk organik melalui program pendampingan dan edukasi yang dilakukan oleh Ari Setiawan, mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, dan kerja sama dengan ketua Gapoktan Manidiri Rejo Bpk Romli.

Program yang merupakan bagian dari inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini mendapat dukungan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian setempat. Para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri Rejo dilatih secara intensif mengenai teknik pengolahan limbah ramah lingkungan. Pelatihan ini mencakup teori dan praktek lapangan selama dua minggu, dengan fokus pada pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk alternatif yang bermanfaat.

"Kami melihat dampak nyata dari pelatihan ini. Banyak petani yang sebelumnya tidak tahu cara mengolah limbah kini sudah bisa memproduksi pupuk organik sendiri. Ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga menurunkan biaya produksi karena mereka tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pupuk kimia," ujar Ari Setiawan.

Kolaborasi dengan UPTD Pertanian memainkan peran penting dalam keberhasilan program ini. Selain menyediakan pelatihan, UPTD juga mendukung dengan memberikan alat-alat fermentasi yang dibutuhkan para petani. Hasilnya, sekitar 30% dari total limbah yang dihasilkan di desa ini kini telah diolah menjadi pupuk organik.

Program ini tidak hanya berdampak positif terhadap lingkungan dengan mengurangi pencemaran, tetapi juga meningkatkan kualitas tanah di lahan pertanian setempat. Para petani berharap dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait terus berlanjut agar program ini dapat diperluas dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di sekitar Musi Banyuasin.

Dengan adanya program ini, Desa Sri Karang Rejo berpotensi menjadi model desa berkelanjutan, di mana limbah pertanian dan peternakan tidak lagi menjadi masalah, melainkan menjadi sumber daya yang bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun