Mahasiswa UNNES GIAT 9 di Polokarto gelar expo dengan tema inovasi dalam aksi untuk polokarto yang mandiri. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024 di Lapangan Jatisobo. Kegiatan diikuti oleh Ibu PKK, masyarakat Polokarto, Baperida, Babinsa, kepala Puskesmas, mahasiswa UNNES GIAT 9 yang ditempatkan di 17 desa yang ada di kecamatan Polokarto. Adapun nama-nama desa yang menjadi tempat KKN UNNES GIAT 9 diantaranya yaitu Desa Karanguni, Desa Bakalan, Desa Wonorejo, Desa Kayuapak, Desa Mranggen, Desa Jatisobo, Desa Genengsari, Desa Kemasan, Desa Bugel, Desa Godog, Desa Kenokorejo, Desa Tepisari, Desa Pranan, Desa Polokarto, Desa Ngombakan, Desa Bulu, Dan desa Rejosari. Kegiatan ini dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 17.30 WIB.
Pada acara ini ditampilkan tarian anak-anak hasil latihan mahasiswa UNNES GIAT di desa tempat KKN. Anak desa yang tampil yaitu dari Desa Polokarto, Desa Kemasan, dan Desa Genengsari. Adapun tarian yang dipertunjukkan yaitu tari midhat-midhut dari Desa Polokarto, tari ulon-ulonan dari Desa Kemasan, dan tari kencana wingka dari Desa Genengsari. Pertunjukan tari ini ditampilkan pada awal acara. Tujuan dipertunjukkannya tarian ini yaitu untuk melestraikan tarian daerah dan menampilkan hasil mahasiswa seni tari yang sudah melatih anak-anak di desa.
Acara selanjutnya yaitu pemberian kata sambutan dari pihak UNNES yang diwakilkan oleh Bapak Diyamon Prasandha, S.Pd., M.Pd., kemudian sambutan dari Bapak Baperida, dan sambutan dari Bapak Camat. Sambutan dari Camat Polokarto menyatakan bahwa Mahasiswa KKN UNNES yang ditempatkan di Polokarto berhasil memberikan yang terbaik dan mampu berbaur dengan masyarakat. Setelah memberikan kata sambutan, dilanjutkan dengan peresmian kegiatan expo dengan memotong pita dan penyerahan poster sebagai cendra mata untuk pihak pemerintahan Polokarto. Setelah penyerahan cendramata dari pihak UNNES ke pihak pemerintah, dilaksanakan foto bersama.
Sebelum lanjut ke acara berikutnya, dilaksanakan perlombaan Bakiak antara pihak UNNES dan pihak pemerintah Kecamatan Polokarto. Perlombaan ini untuk memeriahkan pembukaan dan peresmian Expo UNNES GIAT 9 serta menunjukkan adanya kolaborasi antara pihak UNNES dan pemerintah Kecamatan Polokarto. Pada awal perlombaan, pihak UNNES mampu mengalahkan pihak pemerintahan Polokarto. Namun siapa sangka, pada menit-menit terakhir perlombaan, tim Kecamatan Polokarto berhasil mengalahkan tim UNNES. Pada saat perlombaan, banyak sekali peristiwa lucu yang terjadi. Di awal perlombaan tim kecamatan Polokarto yang terdiri dari Bapak Camat, Bapak Babinsa, dan Bapak Kepala Dinas Pendidikan sering terjatuh. Namun, pada menit-menit terakhir, tim UNNES yang sering terjatuh. Sedangkan tim Kecamatan Polokarto mampu bergerak serentak dan cepat. Perlombaan dimenangkan oleh pihak Kecamatan Polokarto.
Pada saat perlombaan berlangsung, semua penonton baik itu ibu-ibu PKK, ibu persit, ibu bhayangkari, ibu bidan desa, istri-istri kepala desa, dan mahasiswa UNNES GIAT 9, serta masyarakat umum yang hadir pada kegiatan ini terhibur karena banyak peristiwa-peristiwa lucu yang terjadi pada saat perlombaan bakiak. Misalnya pada saat bermain bakiak, peserta tim UNNES terjatuh dan saling menimpa peserta yang lain, tali bakiak tim kecamatan polokarto putus, dan bahkan ekspresi tim UNNES pada saat bermain bakiak sangat lucu.
Selesai melaksanakan permainan bakiak dalam rangka memeriahkan kegiatan expo, acara selanjutnya yaitu perlombaan ibu-ibu PKK. Perlombaan ini ditujukan untuk memeriahkan penyambutann hari kemerdekaan Republik Indonesia. Perlombaan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK, ibu-ibu Bhayangkari, ibu-ibu Persit, ibu-ibu Bidan desa, dan istri-istri kepala desa. Peserta perlombaan ini dibagi kedalam 11 pogja. Satu pogja terdiri dari 17 anggota.
Perlombaan yang pertama yaitu lomba yel-yel Ibu-Ibu PKK. Perlombaan ini dimulai dari poja satu sampai pogja 11. Pada perlombaan ini, semua pogja menampilkan yel-yel terbaik mereka. Pada perlombaan ini, penonton sangat terhibur dengan tampilan tiap-tiap pogja. Pada saat menampilkan yel-yel, ada beberapa pogja yang terkadang lupa dengan yel-yelnya, ada beberapa pogja yang sangat bersemangat, dan ada beberapa pogja yang sangat menghibur dengan gaya dan ekspresinya. Pogja yang terakhir tampil yaitu pogja dari Ibu-Ibu Camat. Pada pertunjukkannya, ibu-ibu yang didalam pogja itu terdapat ibu Camat menampilkan yel-yel terbaik mereka.
Setelah perlombaan yel-yel selesai, perlombaan selanjutnya yaitu lomba estafet bola dengan gelas. Perlombaan dibagi kedalam dua sesi. Sesi yang pertama yaitu perlombaan dari pogja satu sampai enam. Dari sesi pertama ini diambil dua pemenang. Sebelum perlombaan sesi dua dilaksanakan, ibu-ibu dihibur dengan musik dan bergoyang bersama. Setelah itu, perlombaan sesi dua dimulai. Pada sesi ini diambil dua pemenang tercepat dalam menggiring bola sampai ke peserta paling ujung menggunakan gelas plastik yang diikat di kepala. Untuk mempersingkat waktu, setiap pemenang ditandingkan kembali dan langsung diambil juara satu dan dua.
Expo UNNES GIAT 9 tidak hanya berisikan rangkaian acara itu saja, melainkan pada expo ini semua mahasiswa UNNES GIAT memamerkan produk buatan yang mereka ciptakan dan sebagai ajang promosi UMKM yang ada di desa masing-masing tim. Berbagai macam jenis produk yang dipamerkan pada expo ini. Diantaranya yaitu ada yang menjual telur asin, selai yang terbuat dari kulit pisang, menjual jambu air, menjual bahan pembuatan pupuk, menjual susu kedelai, dan masih banyak lagi. Saat kegiatan perlombaan berlangsung, Bapak Camat, Bapak Baperida, Bapak Kepala Dinas Pendidikan, dan Bapak Babinsa berkeliling ke tiap-tiap stand mahasiswa UNNES GIAT Â 9. Ada 17 stand pada kegiatan expo ini yang disesuaikan dengan jumlah desa yang ada di polokarto. Setelah selesai mengunjungi tiap-tiap stand mahasiswa UNNES GIAT, mereka kembali menyaksikan perlombaan ibu-ibu PKK.
Acara ini diakiri dengan pembagian doorprize. Acara expo berlangsung dengan baik. Acara ini memiliki dua tujuan diantaranya yaitu memamerkan atau mempromosikan karya mahasiswa selama KKN di desa penugasan dan menyelenggarakan perlombaan untuk ibu-ibu PKK dalam rangka merayakan 17 Agustusan. Kendala yang dialami pada saat acara berlangsung yaitu kurang dalam memanajemen waktu perlombaan sehingga pada akhir acara terkesan terburu-buru. Secara keseluruhan acara expo ini berjalan lancar dan sukses. Bahkan sebelum pukul 17.30 WIB, pihak UNNES GIAT yang salah satunya yaitu Pak Diyamon Prasandha, S.Pd., M.Pd. melakukan penilaian terhadap stand terbaik dan melakukan diskusi dengan tiap-tiap kelompok yang ada di Kecamatan Polokarto.Â
Kegiatan expo ini memberikan dampak yang positif bagi mahasiswa UNNES GIAT 9 dan masyarakat Kecamatan Polokarto. Dengan adanya acara ini, mahasiswa UNNES GIAT 9 yang ada di tiap desa di Kecamatan Polokarto dapat berkolaborasi dan mempromosikan hasil yang mereka peroleh setelah melaksanakan KKN di desa penugasan. Hal ini juga untuk mempererat hubungan antara pihak Kecamatan Polokarto dengan pihak UNNES. "Semua tempat yang ada di Polokarto akan menjadi kenangan indah bagi mahasiswa UNNES GIAT 9"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H