Demonstran yang menyebut diri mereka dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pariwisata dan Budaya Bali (AMPPBB) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.
Gabungan yang pro reklamasi Teluk Benoa itu mengepung dan menduduki areal depan taman gedung wakil rakyat. Bukan cuma berdemonstrasi, massa juga menyajikan atraksi kesenian yang menceritakan betapa pentingnya reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektare oleh perusahaan milik pengusaha nasional Tomy Winata itu.
Yang mengejutkan, dalam pro kontra reklamasi ini mereka turut serta membawa 200 pemuka agama Hindu pemimpin persembahyangan Hindu dengan tujuan menggelar persembahyangan di pura DPRD Bali. Para pemangku agama itu mendoakan agar reklamasi Teluk Benoa dapat terwujud.
Setelah berorasi, perwakilan massa akhirnya diterima untuk kemudian melakukan dialog dengan sejumlah perwakilan DPRD Bali. Mereka selanjutnya menyampaikan aspirasi dan sikap terkait reklamasi Teluk Benoa.
Ani Asmoro, yang bertindak sebagai juru bicara pendemo mengatakan jika warga reklamasi Teluk Benoa akan segera direalisasikan. Hal ini menjadi penting karena menyangkut hidup masyarakat di Bali. Ia bahkan menyebut, bila reklamasi Teluk Benoa akan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat di Pulau Dewata.
Hal ini yang membuat pro kontra reklamasi masih menjadi perdebatan di masyarakat. Namun jangan sampai pro kontra reklamasi di pandang negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H