Mohon tunggu...
Arham Haryadi
Arham Haryadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Passionate Mobile Photographer. SEO Artist. Blogger Buzzer. | Dream Catcher .TechnoPreneur Co-Founder Simplyecho.net MacaroniMia.com & Filleza.com r\n\r\ntwitter: @Arhamharyadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pro Kontra Reklamasi dan Dukungan Pemuka Hindu Bali

19 Maret 2016   03:32 Diperbarui: 19 Maret 2016   04:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demonstran yang menyebut diri mereka dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pariwisata dan Budaya Bali (AMPPBB) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.

Gabungan yang pro reklamasi Teluk Benoa itu mengepung dan menduduki areal depan taman gedung wakil rakyat. Bukan cuma berdemonstrasi, massa juga menyajikan atraksi kesenian yang menceritakan betapa pentingnya reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektare oleh perusahaan milik pengusaha nasional Tomy Winata itu.

Yang mengejutkan, dalam pro kontra reklamasi ini mereka turut serta membawa 200 pemuka agama Hindu pemimpin persembahyangan Hindu dengan tujuan menggelar persembahyangan di pura DPRD Bali. Para pemangku agama itu mendoakan agar reklamasi Teluk Benoa dapat terwujud.

Setelah berorasi, perwakilan massa akhirnya diterima untuk kemudian melakukan dialog dengan sejumlah perwakilan DPRD Bali. Mereka selanjutnya menyampaikan aspirasi dan sikap terkait reklamasi Teluk Benoa.

Ani Asmoro, yang bertindak sebagai juru bicara pendemo mengatakan jika warga reklamasi Teluk Benoa akan segera direalisasikan. Hal ini menjadi penting karena menyangkut hidup masyarakat di Bali. Ia bahkan menyebut, bila reklamasi Teluk Benoa akan memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat di Pulau Dewata.

Hal ini yang membuat pro kontra reklamasi masih menjadi perdebatan di masyarakat. Namun jangan sampai pro kontra reklamasi di pandang negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun