Semua itu akan akan menyatu, terintegrasi, tersatukan dalam program NUSANTARA BANGKIT. Maka dari itu, perlu penyikapan yang jelas dan tegas dalam ranah kebangsaan-kenusantaraan, ketahanan, dan kemandirian.
Kami warga JATAYU dan warga NKRI yang peduli, menegaskan;
- Membangun, menjaga, meningkatkan kesadaran “penghambaan” dengan watak, sifat, perilaku, dan sikap terbuka dan lapang dada.
- Membangun, menjaga, dan meningkatkan jiwa faqir supaya tetap “terbimbing” dalam siratal mustaqim. Mengembangkan ikatan mahabbah bi rauhillah dengan perilaku uswah atau ketauladanan. Senantiasa berbudi atau berikhtiar untuk berbuat kebaikan, “darma”; mendorong, menjaga, meningkatkan tatanan sosial, tatanan media atau ihwal substansi, dan tatanan ruhiyah spiritual.
- Membangun kesadaran yang diwujudkan secara nyata, ber-pancasila dan menjalankan UUD 1945 dalam wadah NKRI.
- Menjaga dan meningkatkan terwujudnya Bhinneka Tunggal Ika, menerima seutuhnya keberagaman dalam kemanunggalan, kesatuan, dan persatuan. Tidak ada kebenaran (watak, perilaku, dan sifat) yang merusak.
- Membangun, menjaga, meningkatkan, dan menyebarkan perilaku kebaikan; akhlak dan adab, saling menghormati, saling menghargai, saling menerima, saling membantu, dan gotong royong.
- Sesuai perintah-Nya, memakmurkan bumi Allah, memberdayakan diri, keluarga, dan lingkungan, membangun kemandirian dan ketahanan pangan.
- Menajamkan kesadaran bersama bahwa perbedaan dipandang sebagai keberagaman atas kekayaan Nusantara.
- Memerangi ego, nafsu, dan keakuan, sebab ini adalah penghalang terbesar dalam interaksi sosial, bermasyarakat, dan bertatanegara mewujudkan nusantara bangkit.
- Memiliki sikap dan perilaku peduli operasional; mendorong, mendukung kemajuan diri, keluarga, lingkungan, dan masyarakat tanpa memandang perbedaan.
- Membangun, menjaga, dan meningkatkan sendi-sendi baldatun toyyibatun warrobun ghofur.
- Menghormati, menghargai pelaksanaan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.
- Mendakwahkan, mendistribusikan, menyebarluaskan dengan tetap mengutamakan metode ketauladanan dan perilaku “darma” serta adab dan akhlak.
30 Oktober 2016
Imam Jamaah AnNubuwah,
Kyai Tanjung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!