Mohon tunggu...
Muhammad Arif Asy-Syathori
Muhammad Arif Asy-Syathori Mohon Tunggu... Petani Sehat -

Bercita-cita sebagai penulis yang bisa menginspirasi dan memotivasi setiap orang yang membaca buku karyaku, Please visit ; kakakhahu.blogspot.co.id to know about me more!! Mari berteman...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Secarik Kertas untuk Kader Nusantara

5 Januari 2017   14:17 Diperbarui: 5 Januari 2017   14:35 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semua itu akan akan menyatu, terintegrasi, tersatukan dalam program NUSANTARA BANGKIT. Maka dari itu, perlu penyikapan yang jelas dan tegas dalam ranah  kebangsaan-kenusantaraan, ketahanan, dan kemandirian.

Kami warga JATAYU dan warga NKRI yang peduli, menegaskan;

  • Membangun, menjaga, meningkatkan kesadaran “penghambaan” dengan watak, sifat, perilaku, dan sikap terbuka dan lapang dada.
  • Membangun, menjaga, dan meningkatkan jiwa faqir supaya tetap “terbimbing” dalam siratal mustaqim. Mengembangkan ikatan mahabbah bi rauhillah dengan perilaku uswah atau ketauladanan. Senantiasa berbudi atau berikhtiar untuk berbuat kebaikan, “darma”; mendorong, menjaga, meningkatkan tatanan sosial, tatanan media atau ihwal substansi, dan tatanan ruhiyah spiritual.
  • Membangun kesadaran yang diwujudkan secara nyata, ber-pancasila dan menjalankan UUD 1945 dalam wadah NKRI.
  • Menjaga dan meningkatkan terwujudnya Bhinneka Tunggal Ika, menerima seutuhnya keberagaman dalam kemanunggalan, kesatuan, dan persatuan. Tidak ada kebenaran (watak, perilaku, dan sifat) yang merusak.
  • Membangun, menjaga, meningkatkan, dan menyebarkan perilaku kebaikan; akhlak dan adab, saling menghormati, saling menghargai, saling menerima, saling membantu, dan gotong royong.
  • Sesuai perintah-Nya, memakmurkan bumi Allah, memberdayakan diri, keluarga, dan lingkungan, membangun kemandirian dan ketahanan pangan.
  • Menajamkan kesadaran bersama bahwa perbedaan dipandang sebagai keberagaman atas kekayaan Nusantara.
  • Memerangi ego, nafsu, dan keakuan, sebab ini adalah penghalang terbesar dalam interaksi sosial, bermasyarakat, dan bertatanegara mewujudkan nusantara bangkit.
  • Memiliki sikap dan perilaku peduli operasional; mendorong, mendukung kemajuan diri, keluarga, lingkungan, dan masyarakat tanpa memandang perbedaan.
  • Membangun, menjaga, dan meningkatkan sendi-sendi baldatun toyyibatun warrobun ghofur.
  • Menghormati, menghargai pelaksanaan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinannya.
  • Mendakwahkan, mendistribusikan, menyebarluaskan dengan tetap mengutamakan metode ketauladanan dan perilaku “darma” serta adab dan akhlak.

30 Oktober 2016   

Imam Jamaah AnNubuwah,

   Kyai Tanjung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun