Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penguatan Positif bagi Warga Sekolah Melalui Musik (Jingle), dan Seni Teras Pohon Juwet

21 Juli 2024   15:15 Diperbarui: 21 Juli 2024   15:45 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Welcome Back To School (Sumber: DokPri)

Cukup sepuluh link dulu ya, kalau masih kurang silahkan kepoin sendiri akun sosial media sekolah kami.

Musik Jingle dipilih sebagai salah satu alternatif atau sarana penguatan positif bagi seluruh warga sekolah, demikian alasan dan ulasannya. Saat ini kita mengenal adanya generasi muda yang lahir antara tahun 1997-2012 (Gen Z). Gen Z adalah generasi yang tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan teknologi yang pesat, sehingga memiliki cara berinteraksi dan berkomunikasi yang tentunya berbeda dengan generasi sebelumnya. Demikian juga dengan generasi stroberi, yang sudah penulis ulas dan ulik di awal artikel ini.

Perkembangan teknologi yang cepat, memengaruhi cara Gen Z dan generasi stroberi dalam berkomunikasi. Baik komunikasi dalam bentuk tulisan maupun lisan. Dalam era digital saat ini, pola interaksi antar individu telah berubah secara signifikan. Kita menghadapi Gen Z yang sangat terbiasa dalam menggunakan media sosial untuk berkomunikasi. Perlu diketahui bahwa Karakteristik dari Gen Z adalah: kreatif, inovatif, dan cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. 

Nah, melalui media dan metode musik jingle ini, yang merupakan perpaduan dan kreativitas antara: lirik, musik, foto, dan video, yang dikemas demikian apik dan kekinian, maka diharapkan menjadi sebuah doa, harapan, dan tujuan kami bersama, sesuai dengan isi dari lirik lagu yang positif yang terdapat dalam musik jingle sekolah. Bagaimana.....menarik bukan? Meskipun hanya hal sederhana dari kami yang apa adanya. Dengan harapan bisa menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang positif di sekolah, bagi seluruh warga sekolah.

Seni Teras Pohon Juwet

Poster kegiatan (Dokpri)
Poster kegiatan (Dokpri)

Dalam usaha menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan positif, maka kami juga mengadakan kegiatan sederhana yang dilaksanakan setiap hari Jumat pagi. Kegiatan tersebut kami beri nama "SANMIK'S FRIDY TALENT SHOW". Show Your Talent's and Creations With Positive Things.

Alasan kegiatan tersebut kami beri istilah: seni teras pohon juwet, karena pagi hari di bawah pohon juwet tersebut adalah tempat yang paling nyaman, dan teduh untuk bisa melaksanakan kegiatan bersama dengan nuansa alam bebas, sambil menikmati desiran angin yang sejuk. Sebab kreatifitas itu sebenarnya tidak ada batas, tidak terhalang oleh ruang dan waktu.

Suasana Teras Pohon Juwet (Dokpri)
Suasana Teras Pohon Juwet (Dokpri)
Tidak terasa, sudah hampir satu tahun kegiatan Seni Teras Pohon Juwet terlaksana di sekolah kami, sebagai sebuah sarana dan ajang kreativitas talenta dan bakat bagi peserta didik. Adapun latar belakang diadakannya kegiatan tersebut adalah:
  • Sebagai sarana unjuk bakat dan talenta peserta didik
  • Sebagai sarana melatih mental dan sikap percaya diri
  • Sebagai sarana untuk latihan koordinasi dan jiwa kepemimpinan
  • Sebagai penguatan positif bagi peserta didik yang melakukan pelanggaran, yaitu dengan menampilkan bakat / talenta, sebagai sebuah konsekuensi dari pelanggaran yang dilakukan.
  • Sebagai latihan sikap konsekuen dan sportif: berani memperbaiki kesalahan
  • Sebagai sarana meningkatkan rasa kebersamaan, kekeluargaan seluruh warga sekolah
  • Sebagai sarana promosi sekolah
  • Sebagai sarana melatih sikap mau memberi pengakuan dan apresiasi bagi kemampuan orang lain
  • Sebagai sarana latihan menjadi MC / pembawa acara

Pada awal pelaksanaan kegiatan ini, memang perlu untuk memberikan motivasi dan memberikan keyakinan kepada peserta didik bahwa mereka bisa dan mampu untuk tampil. Maka disinilah diperlukan contoh dan teladan dari para guru untuk ikut serta ambil bagian, menampilkan bakat dan talentanya. sehingga bisa menjadi inspirasi bagi peserta didik untuk berani dan menampilkan bakatnya. Sehingga semboyan: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani dapat sungguh terlaksana. Semboyan ini merupakan prinsip mendasar yang mengilhami pendekatan Ki Hadjar Dewantara terhadap pendidikan.

Semangat Para Talent's (Dokpri)
Semangat Para Talent's (Dokpri)

Setelah hampir satu tahun dilaksanakan, dampak positif yang muncul dapat disimak dalam video dan kesaksian peserta didik, melalui link video berikut ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun