Suwarane takbir ing wayah wengi
Ngelingke salah dosa iki
Kepingin sungkem ning kudu kepiye iki
Ngapuranen dosane anakmu iki
Mak bapak, uwis ojo nangis
Woconen layang sing tak tulis
Mak bapak, ngapuranen aku
Yen ono salah lan luputku
Neng kene koyo ngene rasane
Pingin mulih isih kurang sangune
Suwarane takbir ing wayah wengi
Ngelingke salah dosa iki
Kepingin sungkem ning kudu kepiye iki
Ngapuranen dosane anakmu iki
Suwarane takbir ing wayah wengi
Ngelingke salah dosa iki
Kepingin sungkem ning kudu kepiye iki
Ngapuranen dosane anakmu iki
Ngapuranen dosane anakmu iki
Banyak kenangan ceria masa kecil dan masa remaja di kampung halaman dulu, khususnya selama bulan Ramadhan, dan saat lebaran bersama para teman dan sahabat. Pengalaman berharga yang menjadi bekal hidup saat ini:
Pertama, bermain petasan karbit. Mengajarkan kita untuk kreatif, dan saling bekerjasama. Kreatif membuat petasan dengan bunyi yang unik dan dasyat, dengan media: bambu, menggali lubang di tanah, memakai kaleng bekas. Bahkan busi bekas sepeda motor juga bisa menjadi alat untuk bermain petasan. Sebab jaman dulu, belum ada petasan seperti yang banyak dijual saat ini.
Kedua, bermain sepeda menjelang waktu buka puasa. Mengajarkan kita untuk saling kompak, olah raga, dan berani untuk menjelajah suatu tempat. Berbekal sepeda unta, atau sepeda jenis torpedo (jenis sepeda yang tidak bisa mundur), ramai-ramai bersepeda dengan gembira menyusuri rute-rute yang menantang.
Ketiga, mencari kayu bakar dan mandi di sungai. Mengajarkan kita untuk rajin membantu orang tua. Meskipun kadang mencari kayu bakar adalah sebuah alibi, karena setelahnya ramai-ramai mandi di sungai. Namun banyak nilai-nilai hidup yang diperoleh dari pengalaman mencari kayu bakar bersama teman-teman, antara lain melatif sikap: sportif, kerja sama, pengertian, memberi semangat, pantang menyerah.
Keempat, memancing ikan dan mencari belut. Mengajarkan kita untuk: kreatif membuat pancing sendiri, berbekal bambu dan sandal jepit bekas. Melatih sikap pantang menyerah, pantang pulang sebelum mendapat ikan. Melatih sikap kerjasama dan saling menyemangati satu dengan yang lain.
Kelima, bermain ketapel dan mencari burung. Mengajarkan kita untuk kreatif membuat ketapel sendiri. Melatih konsentrasi saat mengincar sasaran, meskipun terkadang mencari sasaran lain (manga, jambu, rambutan, dll). Melatih jiwa penjelajah, keberanian untuk menyusuri daerah-daerah yang baru.