Ngawi menjadi sorotan karena hanya diikuti oleh satu pasangan calon (paslon) yang mendaftar. Yaitu Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko Dengan dukungan 12 partai politik, pasangan ini mengahadapi tantangan untuk tetap menyakinkan masyarakat bahwasanya mereka pantas dipilih.
27 November 2024. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di KotaPasangan calon tunggal, Ony dan Dwi. Mengusung visi "SEMESTA BERENCANA, TERWUJUDNYA LUMBUNG PANGAN NASIONAL YANG MAJU DAN BERKELANJUTAN MENUJU MASYARAKAT KABUPATEN NGAWI SEJAHTERA, BERAKHLAK DENGAN SEMANGAT GOTONG ROYONG" Namun, karena hanya ada satu paslon, pemilih hanya memiliki dua pilihan pada kertas suara: "setuju" atau "tidak setuju."
Beberapa warga menyampaikan pandangan yang beragam. Sri, seorang pedagang pasar, merasa optimis dengan pasangan calon tunggal. "Kalau visi misinya jelas, kenapa tidak? Daripada ribut-ribut banyak calon tapi hasilnya sama saja." ujarnya.Â
Namun, berbeda dengan warga lain, seperti yang ada di video debat paslon yang ada di YouTube KPU Ngawi. Banyak warga yang justru kurang setuju dengan adanya kotak kosong ini, banyak warga yang protes seperti @bagusnord6493 ia berpendapat "Ngawi pokoke wajib dan harus ganti pemimpin sing jujur dan berkualitas, ojo kui ae ra bermutu blasss puluhan tahun, ra maju" juga. lebih penting ke pemasukan dewe ketimbang warga ngawi."
Walau hanya ada satu paslon proses pemungutan suara ini tetap berjalan sesuai peraturan yang berlaku. Apabila perolehan suara pada kolom kosong lebih banyak dari perolehan suara pada kolom foto pasangan calon, KPU kabupaten harus menyelenggarakan Pemilihan kembali pada Pemilihan serentak periode berikutnyaÂ
Apapun hasilnya, banyak pihak berharap proses ini tetap mencerminkan semangat demokrasi dan partisipasi masyarakat yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H