Rahmawati menambahkan bahwa anak-anak yang mendapatkan dukungan emosional dari orang tua cenderung lebih baik dalam mengelola stres dan memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik. Â Penulis Rahmawati menyarankan bahwa orang tua harus memperbanyak waktu berkualitas dengan anak untuk memperkuat ikatan emosional ini.
Pengaruh Teknologi pada Pengasuhan Keluarga di Era Digital
Di era digital, pengaruh teknologi dalam kehidupan keluarga tidak bisa dihindari. Dalam penelitian terbaru, Wulandari dan Nugroho (2023) menyoroti bagaimana penggunaan teknologi di dalam keluarga dapat mempengaruhi interaksi antar anggota keluarga.Â
Kedua peneliti  menemukan bahwa orang tua perlu mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak untuk mencegah dampak negatif seperti kecanduan gadget dan isolasi sosial.Â
Namun, Wulandari dan Nugroho juga mencatat bahwa teknologi bisa menjadi alat yang positif jika digunakan secara tepat, misalnya dengan memanfaatkan aplikasi pendidikan yang mendukung proses belajar anak di rumah.
Pengaruh Budaya Lokal dalam Pengasuhan Berbasis Keluarga
Budaya lokal memiliki pengaruh besar dalam pola pengasuhan keluarga di Indonesia. Menurut Soetomo (2021), setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang berbeda dalam menerapkan pengasuhan berbasis keluarga.Â
Misalnya, di Jawa, ada konsep gotong royong yang mengajarkan anak-anak pentingnya kerja sama dan saling membantu dalam keluarga maupun masyarakat.Â
Di Bali, nilai Tri Hita Karana mengajarkan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan, yang juga tercermin dalam cara orang tua mendidik anak mereka. Soetomo menyarankan bahwa penerapan nilai-nilai budaya lokal ini sangat penting untuk menjaga identitas dan karakter anak-anak Indonesia.
Tantangan Sosial Ekonomi dalam Pengasuhan Berbasis Keluarga
Tantangan sosial ekonomi juga mempengaruhi pola pengasuhan keluarga di Indonesia. Studi yang dilakukan oleh Prasetyo dan Anwar (2022) menunjukkan bahwa keluarga dengan latar belakang ekonomi yang lebih rendah sering kali menghadapi kesulitan dalam memberikan pengasuhan yang optimal.Â
Lanjut peneliti menemukan bahwa tekanan finansial sering membuat orang tua tidak dapat menyediakan waktu yang cukup untuk anak-anak, yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan emosional dan akademis anak.Â
Prasetyo dan Anwar merekomendasikan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat untuk keluarga-keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi agar dapat memberikan pengasuhan yang lebih baik.
Penulis menyimpulkan bahwa pengasuhan berbasis keluarga di Indonesia tetap menjadi pilar utama dalam mendidik dan membentuk anak-anak yang berkarakter dan berprestasi.Â