Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenai Makna Musibah adalah Realitas Objektif dan Kebahagiaan atau Sedih adalah Realitas Subjektif

6 Juli 2023   14:55 Diperbarui: 6 Juli 2023   15:13 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan antara musibah sebagai realitas objektif dan kebahagiaan atau sedih sebagai realitas subjektif adalah pada sifat pengaruhnya terhadap kita.

Musibah seringkali memberikan dampak yang mendalam dan dapat mengubah kehidupan kita dalam sekejap. Mereka bisa menyebabkan kesedihan, trauma, dan tantangan yang sulit diatasi.

Lalu, kebahagiaan atau sedih mempengaruhi keadaan emosional kita, mempengaruhi persepsi kita terhadap dunia, dan memberi warna pada pengalaman hidup kita.

Sobat, oleh itu penting untuk menyadari bahwa musibah dan kebahagiaan atau sedih adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Keduanya memberi makna dan memberi nuansa pada perjalanan kita.

Musibah mengajarkan kita ketabahan, kekuatan dalam menghadapi tantangan, dan memperkuat rasa empati dan kepedulian kita terhadap orang lain yang menderita.

Kebahagiaan dan sedih memberikan warna dan keindahan pada perjalanan kita, memberikan makna yang dalam dalam momen-momen berharga dan kesedihan yang kita alami.

Akhirnya curhatan penulis, jadi musibah adalah realitas objektif yang melibatkan peristiwa dan dampak nyata dalam kehidupan kita.

Sementara kebahagiaan atau sedih adalah realitas subjektif yang melibatkan perasaan dan emosi kita sendiri.

Meskipun keduanya memiliki pengaruh dan sifat yang berbeda, keduanya memberikan makna dan pelajaran berharga dalam perjalanan hidup kita.

Memahami perbedaan ini membantu kita menghargai dan merangkul setiap aspek kehidupan, baik itu dalam suka maupun duka.

Menerima musibah sebagai bagian dari realitas objektif dan menghargai kebahagiaan atau sedih sebagai realitas subjektif dapat membantu kita memahami dan menghadapi perjalanan hidup dengan kedewasaan, rasa syukur, dan keberanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun