Nebula matahari mulai mengalami kontraksi dan pemanasan di pusatnya. Proses ini menghasilkan tekanan dan suhu yang sangat tinggi, memicu terbentuknya matahari. Di sekitar matahari, materi yang tersisa dalam nebula tersebut mulai berkumpul membentuk cakram protoplanet.
Ketiga, Akresi dan Pembentukan Planet
Materi dalam cakram protoplanet mulai saling bertabrakan dan bersatu, membentuk planetesimal dan akhirnya planet-planet. Planet Bumi terbentuk dari partikel-partikel yang saling bertabrakan dan bertambah besar secara bertahap.
Keempat, Proses Pembentukan Atmosfer
Atmosfer Bumi pertama kali terbentuk melalui proses yang disebut degassing atau pelepasan gas. Planet Bumi pada awalnya memiliki atmosfer yang terdiri dari gas-gas seperti hidrogen, helium, metana, amonia, dan air. Sumber gas-gas ini berasal dari aktivitas vulkanik yang intens pada saat itu.
Kelima, Peran Vulkanisme
Aktivitas vulkanik pada masa awal Bumi sangat penting dalam pembentukan atmosfer. Melalui letusan vulkanik, gas-gas yang terperangkap dalam dalam perut Bumi dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas seperti air, karbon dioksida, nitrogen, dan belerang dihasilkan melalui letusan vulkanik.
Keenam, Proses Evolusi dan Adaptasi
Seiring berjalannya waktu, atmosfer Bumi mengalami perubahan besar akibat interaksi antara atmosfer, lautan, dan kehidupan. Proses fotosintesis oleh tumbuhan dan alga menghasilkan oksigen yang meningkatkan kadar oksigen di atmosfer. Kadar karbon dioksida juga berkurang karena diserap oleh organisme hidup dan larut dalam lautan.
Ketujuh, Kehidupan dan Pengaruh Manusia
Perkembangan kehidupan di Bumi, termasuk manusia, telah mempengaruhi atmosfer melalui aktivitas industri, pertanian, dan pembakaran bahan bakar fosil. Emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, menyebabkan perubahan iklim dan pemanasan global.