Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Seorang Pemuda yang Belum Menikah

18 Juni 2023   17:07 Diperbarui: 18 Juni 2023   17:42 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Seorang Pemuda Yang Belum Menikah

Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul

Indra, seorang pemuda berusia 35 tahun, ia adalah seorang anak yang penuh kasih sayang dan tanggung jawab. Ia tinggal bersama ibunya yang Bernama Ningsih,  seorang Wanita yang sudah memasuki usia lanjut.

Seiring berjalannya waktu, Indra semakin terjebak dalam perasaan dilema antara keinginannya untuk menikah dan kewajibannya sebagai anak yang merawat ibunya.

Indra memiliki segudang impian dan harapan untuk masa depannya, termasuk membentuk keluarga sendiri. Namun, ia merasa terikat dan khawatir meninggalkan ibunya yang sudah tidak lagi mampu mandiri.

Setiap hari, Indra dengan penuh kasih mengurus kebutuhan sehari-hari ibu Ningsih itu  dan menjaga kesehatannya dengan penuh perhatian. Meskipun kadang merasa terbebani, Indra tidak ingin meninggalkan ibunya dalam kesusahan.

Indra kerap memikirkan bagaimana ia bisa memenuhi keinginannya sendiri tanpa meninggalkan ibunya. Ia berusaha mencari solusi dan berbicara dengan teman-teman terpercaya yang memberikan dukungan dan saran.

Di tengah kebimbangan, Indra menyadari bahwa waktu bersama ibunya adalah berharga dan tidak bisa digantikan. Ia memutuskan untuk tetap tinggal bersama ibunya, dengan harapan bahwa suatu hari nanti akan ada seseorang yang memahami dan mendukung pilihannya.

Dalam perjalanan hidupnya, Indra memahami bahwa mencintai dan merawat ibunya adalah suatu bentuk cinta sejati. Meskipun tidak menikah pada usia yang seharusnya, ia menemukan kebahagiaan dalam peran yang diberikan Tuhan kepadanya sebagai anak yang setia.

Indra yakin bahwa pada waktunya, takdir akan membawanya kepada seseorang yang menghargai komitmennya dan bersedia memahami bahwa keluarga adalah prioritas utamanya.

Penulis : Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 18 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun