Mohon tunggu...
Arfiani Yulianti Fiyul
Arfiani Yulianti Fiyul Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Indonesia

Tingkatkan Keterampilan Menulis Belajar Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerentanan Ibu Pekerja dan Pemberdayaan Perempuan

28 Januari 2023   13:14 Diperbarui: 28 Januari 2023   13:26 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerentanan Ibu Pekerja dan Pemberdayaan Perempuan

Oleh : Arfiani Yulianti Fiyul

Kala penulis melihat suatu berita yang sedang ramai membahas  tentang "Ibu Pekerja dan Pemberdayaan Perempuan".   Membuat penulis maju depan tuts laptop untuk menulis tema menarik ini, karena penulis adalah seorang  " Trainer Motivator Ketahanan Keluarga dari Provinsi Jawa  Barat ".

Sebagai seorang motivator yang selalu memberi motivasi tentang keluarga, perempuan, anak, bagaimana perlindungannya, bagaimana permasalahan perempuan dalam lingkungan keluarga,  maka semakin kuat ketertarikan penulis untuk melanjutkan tema tersebut.

Sebelum lanjut penulis akan menyampaikan  bahwa tugas penulis sebagai motivator ketahanan keluarga, mendapat SK dari Gubernur Gedung Sate  Jawa Barat.

Menelisik latar belakang dari tugas Motivator Ketahanan Keluarga, pasti yang di bicarakan tentang keluarga.  Penulis akan menyampaikan defenisi  Ketahanan Keluarga,

Defenisi  Ketahanan  Keluarga adalah :  kemampuan keluarga untuk mengelola Sumber Daya dan masalah yang di hadapi agar keluarga sejahtera yaitu terpenuhinya kebutuhan seluruh anggota keluarga  ( Sunarti, 2001) begitu juga yang defenisi keluarga yang termaktup dalam UU No. 10 tahun 1992, Ketahanan keluarga merupakan kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan, serta mengandung kemampuan fisik material dan psikis,  mental spiritual,  guna hidup mandiri, mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dan meningkatkan kesejahteraan lahur dan batin (BKKBN 1992).

Defenisi dari ketahanan keluarga tersebut, didalam nya ada keluarga  inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak .  Menyambung dari topik utama yang dibahas oleh penulis mengenai "Pekerja dan Pemberdayaan Perempuan".  

Saat ini banyak perempuan sebagai pekerja, baik bekerja dari rumah maupun bekerja diluar rumah sebagai karyawan tetap maupun sebagai karyawan paruh waktu.

Konsekwensinya yang bekerja diluar rumah berarti meninggalkan anak, kalau yang bekerja dari rumah mungkin saja dapat mengontrol anak  langsundg dirumah.

Seorang perempuan sebagai ibu dan juga sebagai pekerja adalah sesuatu yang tidak dilarang maupun terlarang, asalkan dapat tetap menjalan fungsinya sebagai seorang ibu.

Dimana ada beberapa fungsi, sudah menjalan :

  • Fungsi kasih sayang
  • Fungsi keagamaan
  • Fungsi perlindungan
  • Fungsi sosialisasi dan pendidikan
  • Fungsi soal budaya
  • Fungsi ekonomi
  • Fungsi reproduksi
  • Fungsi lingkungan.

Ibu bekerja bukan suatu hal yang di larang, bahkan dapat bersinergi dengan keluarga untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan kesejahteraan,  namun akan timbul kerentanan apabila ibu yang pekerja itu adalah seorang :

  • Ibu bekerja sebagai buruh migran
  • Seorang ibu yang sudah bercerai dan sebagai orang tua tunggal.
  • Pengalihan pengasuhan.

Jika ibu yang bekerja dengan kondisi nya seperti, maka bisa terjadi permasalahan baru lagi yaitu, kerentanan dalam pengasuhan anak. 

Sangat dikhawatirkan dampak dari ibu pekerja saat bekerja meninggalkan rumah dan masih memiliki anak yang perlu pengasuhan dan pengawasan. Hal-hal yang mungkin terjadi adalah :

  • Disorientasi fungsi keluarga
  • Pengalihan pengasuhan dan Pendidikan anak kepada pihak lain
  • Hambatan interaksi dan komunikasi
  • Kegagalan memenuhi hak dasar anak

Maka, jika hal semacam itu terjadi ancaman yang pada anak adalah :

  • Tayangan tv yang terjadi yang tidak sehat
  • Pornografi
  • Minuman keras, rokok dan narkoba
  • Bulliying (penindasan)
  • Penyiksaan
  • Kriminalitas
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Pengabaian penolakan penelataran
  • Kejahatan seksual
  • Perdagangan orang.

Tak dipungkiri bisa terjadi ancaman disalah satu ancaman tersebut ataupun bisa beberapa.   Maka dari itu untuk perlu pemberdayaan perempuan dalam segala bidang.  Lalu Bagaimana cara pemberdayaan perempuan itu dioptimalkan?

Bagaimana sebaiknya pemberdayaan perempuan dimasa sekarang?

Dimulai dengan beberapa hal, yaitu :

  • Penanaman nilai-nilai norma kehidupan
  • Pengembangan segenap potensi perempuan
  • Pengembangan pengetahuan dan segala keterampilan
  • Mengembangkan motivasi dan sikap positif.

Point-point itu dapat terlaksana dengan optimal apabila  bekerja sama dengan masyarakat sehingga dapat menangani masalah, dan kepentingan-kepentingan dalam proses mengambil keputusan.

Sehingga akan  tercipta perempuan yang bermartabat dan sumber daya yang berkualitas.  Memberdayakan perempuan dapat mengembangkan dirinya dalam berbagai bidang kehidupan.

Contoh : Pengembangan Pengetahuan dan segala keterampilan

Salah satu cara bagi pemberdayaan perempuan yaitu menggiatkan dan mengoptimalkan  pengembangan pengetahuan dan segala keterampilan,  namun sebelumnya sebaiknya melakukan tahapan sebagai berikut :

  • Identifikasi kebutuhan keluarga/perempuan,
  • Penetapan program pemberdayaan,
  • Merumuskan perencanaan,
  • Menetapkan lingkup kegiatan,
  • Evaluasi program.

Jika hal itu sudah terlakasana dengan baik, maka dampak negative dari ibu yang bekerja dapat diminimalisir,

Menurut data  jumlah penduduk laki-laki di Indonesia sebanyak  136,66 juta  orang sedangkan perempuan sebanyak 133,54 juta orang sekitar 49,42 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia.

Jadi dengan jumlah perempuan 49,42 persen, maka perempuan akan memberi kontribusi yang banyak pada negara  apabila perempuan itu di upayakan oleh  berbagai pihak untuk membuat untuk lebih berdaya dan berkualitas,  sehingga akan melahirkan keluarga yang mandiri,  dinamis dan sejahtera, serta memiliki kreatifitas.

Perempuan merupakan salah satu bagian terpenting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu kegiatan pembangunan, baik pembangunan berupa materil maupun non materil.  Dimana diketahui perempuan memiliki bagian dan peran penting yang akan membantu mempermudah tercapainya tujuan pembangunan"

Baiklah, bagi Ibu Pekerja, selamat memberikan yang terbaik dan manfaat khusus untuk keluarga dan umumnya untuk masyarakat.

Penulis : Arfiani Yulianti Fiyul
Cimahi, 28 Januari 2023

Referensi :  https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/19/115010879/jumlah-penduduk-indonesia-2020-berdasarkan-jenis-kelamin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun