Â
Â
C.Kesimpulan
Partai politik memiliki dua tipe, yaitu partai politik bertipe kader dan partai politik bertipe massa. Partai politik bertipe kader berfokus pada perekrutan tokoh-tokoh dalam masyarakat suatu negara yang memiliki pengaruh, bahkan di luar dunia politik sudah memiliki pengaruh yang cukup besar, sehingga perekrutan individu-individu yang memiliki kekuasaan ini dilakukan untuk memperkuat partai politik mereka. Karena aspek historis tersebut, partai politik bertipe kader di Indonesia dapat dilihat pada partai-partai politik yang memiliki sejarah historis yang cukup populer atau memiliki pengurus sebagai katalis untuk memperkuat posisi mereka di dunia Politik. Partai politik bertipe massa memiliki basis yang jauh berbeda, karena perekrutan di tipe partai politik ini memiliki kemampuan untuk menarik lebih banyak massa dari warga negara sehingga struktur partai akan tercipta dari bawah ke atas, berbanding terbalik dengan partai politik bertipe kader.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa kedua tipe partai politik memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing terutama di Indonesia yang memiliki sejarah masyarakat sosial yang cukup unik, sehingga kedua tipe partai akan menemukan hambatan dan kemudahan dalam membangun partai politik melalui proses perekrutan. Hal ini kemudian menyoroti perbedaan substansial dari kedua tipe partai politik ini secara umum, dan secara khusus dalam konteks sistem kepartaian di Indonesia, dimana partai politik bertipe kader akan memiliki pengaruh yang kuat, terutama di daerah rural karena diisi oleh tokoh-tokoh masyarakat, sedangkan partai politik bertipe massa akan memiliki kemampuan untuk menggerakan masyarakat di area perkotaan secara lebih mudah untuk kegiatan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H