Mohon tunggu...
Arfa Gandhi
Arfa Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalistik

Berkarya lewat sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kejamnya Ranu Kumbolo

20 Juli 2024   00:39 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:40 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Setiap mata pasti tertarik akan keindahan Ranu Kumbolo, sebuah danau yang memiliki pesona indah di Gunung Semeru

Tapi taukah kalian kalau Ranu Kumbolo begitu kejam ?

Jika kalian bertanya kejamnya dimana, maka saya pastikan bahwa suhu udara disana sangatlah kejam. Apalagi saat musim kemarau.

Pengalaman kala itu di tahun 2014 saya bersama 4 teman mendaki gunung Semeru. Hari Kamis sekitar pukul 5 sore kami memutuskan untuk melakukan treck pendakian.

Tujuan utama kami adalah bermalam di danau Ranu Kumbolo. Jika jam 5 sore dari Ranu Pane kira-kira sampai Ranu Kumbolo sekitar pukul 9 atau 10 malam.

Perjalanan dari Ranu Pane kami lalui dengan canda tawa agar raga tak terasa lelah. Satu persatu pos kami lewati meski kala itu hanya kami saja yang mendaki. Berdasarkan informasi sudah ada 5 rombongan lain yang lebih dulu melakukan treck sejak pagi.

Sampainya di pos 4 sekitar pukul 21.10 WIB. Meski kala itu gelap Ranu Kumbolo tetap terlihat Indah dan gagah walau hanya diterangi cahaya rembulan.

Kami pun lanjut turun kebawah dari pos 4 menuju pinggir danau, dan benar saja hanya ada 5 tenda yang sudah terpasang disana. Dan kami rombongan keenam yang tiba dipinggir danau tersebut.

Beban berat di punggung mulai terasa ringan setelah keril turun ke tanah. Jaket tebal yang menyelimuti badan ini juga mulai terlepas agar lebih leluasa bergerak saat memasang tenda.

Kami pun mulai berbagi tugas, saya bersama dua teman membangun tenda, satu teman masak nasi, dan satu teman bertugas mengambil air di danau Ranu Kumbolo pakai derigen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun