Mohon tunggu...
Astukah Resti Dirindari
Astukah Resti Dirindari Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger

Membaca suka tantangan dan ingin terus berkarya dan mengabadikan dalam sebuah buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintihan Rindu

9 Juli 2024   21:52 Diperbarui: 9 Juli 2024   22:31 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbesit di hati...

Seulas senyum yang pernah ada...

Yang pernah menyapa lembut...

Dan membuat hari begitu merekah...

Tetapi senyuman itu telah pudar...

Dihempaskan oleh keangkuhan,

Oleh kenyataan yang tak bisa diisyaratkan 

Seperti mimpi indah yang hilang dalam bimbang...

Lalu...

Sayup-sayup hembusan angin kembali menerpa...

Membawa desiran hati yang kian gulana   lalu mengulas sebuah kenangan jadi rindu ...

Setitik air mata luruh dalam derita 

Merengkuh rindu tanpa sapa

Hanya rintihan hati...

Yang bisa kudengar sendiri 

Tanpa kamu dan lukamu...

Batam, 9 Juli 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun