Mohon tunggu...
Ares Faujian
Ares Faujian Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Manggar Prov. Kep. Bangka Belitung

Saya berprofesi sebagai guru Sosiologi di SMA Negeri 1 Manggar dan juga aktif sebagai penulis serta editor buku/ artikel di Kep. Bangka Belitung. Selain pernah mendapatkan penghargaan literasi dari Bupati Belitung Timur hingga Ketua DPRD Belitung Timur tahun 2020. Beberapa prestasi dan apresiasi yang pernah saya raih di tingkat regional dan nasional, yaitu: (1) Lulus seleksi dan dipilih sebagai Fasilitator Literasi Baca-Tulis Tk. Regional Sumatra oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemdikbud RI tahun 2019; (2) Terbaik/ Juara III Nasional Guru Dedikatif dan Inovatif Kemdikbud RI tahun 2020, sehingga diapresiasi pula menjadi Agen Penguatan Karakter (APK) oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemdikbud RI tahun 2020; (3) Anugerah Pegiat Literasi “Parasamya Suratma Nugraha” oleh Yayasan Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat tahun 2021; (4) Penghargaan ”10 Penulis Terbaik Kompetisi Opini Tingkat Nasional” oleh Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Menguji dan Membuat Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin (Sebuah Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak)

16 April 2023   12:17 Diperbarui: 16 April 2023   12:19 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Sri Mulyani (Pengajar Praktik-Kiri), Bpk. Sabarudin (Kepala SMAN 1 Manggar-Tengah), dan Bpk. Ares Faujian (CGP-Kanan) pada Pendampingan Individu 4

Selanjutnya, CGP melaksanakan Demonstrasi Kontekstual dengan mewawancarai 2-3 kepala sekolah. Tujuan pembelajaran ini yaitu, melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain. Pada alur ini, saya mewawancari Bpk. Sabarudin, M.Pd. (kepala SMAN 1 Manggar), Bpk. Kemas Akhiriyan, M.Pd.I (kepala SMAN 1 Simpang Pesak), dan Ibu Shintaria, S.Pd (kepala SMPN 4 Manggar).

Wawancara dengan Bpk. Sabarudin, M.Pd. (Kepala SMAN 1 Manggar) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023.
Wawancara dengan Bpk. Sabarudin, M.Pd. (Kepala SMAN 1 Manggar) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023.

Wawancara dengan Bpk. Kemas Akhiriyan, M.Pd.I (Kepala SMAN 1 Simpang Pesak) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023.
Wawancara dengan Bpk. Kemas Akhiriyan, M.Pd.I (Kepala SMAN 1 Simpang Pesak) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023.

Wawancara dengan Ibu Shintaria, S.Pd. (Kepala SMPN 4 Manggar) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023.
Wawancara dengan Ibu Shintaria, S.Pd. (Kepala SMPN 4 Manggar) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023.

Setelah melakukan pembelajaran ini, saya mendalami materi di alur Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur Nasional secara daring dan selanjutnya membuat produk penugasan (tulisan) di alur Koneksi Antar Materi. Tujuan dibuat penugasan ini yaitu sebagai kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media. Kemudian juga melakukan refleksi bersama Fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah dilalui, serta menggunakan pemahaman baru untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukan kedepan.

Pada tahap Aksi Nyata, CGP mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP. Kami berkesempatan mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata ini bersama pendamping pada saat  Pendampingan Individu 5 (Mei 2023). Namun pada produk pada jadwal alur ini, kami membagikan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama mempelajari modul ini melalui berbagai media, termasuk situs portofolio digital, agar jiwa dari pengambilan keputusan sebagai pemimpin bisa semakin kuat, dikenal, dipahami, serta dipraktikkan di Indonesia.

ARTICULATION OF LEARNING

Materi modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin ini banyak mengajarkan hal baru dan penting bagi hidup saya. Dengan rincian materi tentang sekolah sebagai institusi moral, yaitu sebuah miniatur dunia yang memiliki kontribusi kepada terwujudnya budaya, nilai-nilai,  dan moralitas  dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai kebajikan yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah dan guru sebagai pemimpin pembelajaran tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.

Selanjutnya ada prinsip-prinsip etika, yaitu prinsip yang didasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama. Hal ini terjadi dengan tidak memandang latar belakang sosial, bahasa, hingga SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).

Ada pula istilah dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika adalah ketika ada suatu situasi yang saling berbenturan yang sama-sama memiliki kebenaran (benar vs benar), biasanya benturan ini terjadi antara regulasi dan aspek kemanusiaan. Misalnya, ada siswa yang datang terlambat ke sekolah, namun sebenarnya ia terlambat karena menolong orang tuanya berjualan ke pasar.

Sedangkan bujukan moral adalah ketika ada situasi benar vs salah. Artinya, ada situasi yang benar secara regulasi namun bertentangan dengan kepentingan tertentu karena dilakukan dengan cara dan peruntukan yang salah. Misalnya, ada penerimaan dana sponsorship dari pihak swasta untuk suatu kegiatan sekolah. Ketika uang bantuan itu telah digunakan dan masih tersisa, maka ada inisiatif dari orang-orang tertentu untuk membujuk penggunaan uang tersebut ke arah yang kurang tepat. Misalnya untuk makan-makan, jalan-jalan, dll. Hal inilah yang menjadikan situasi ini disebut dengan bujukan moral.

Selain itu, ada pula materi 4 paradigma pengambilan keputusan, yaitu kerangka berpikir pengambilan keputusan yang terdiri dari: 1) Individu vs kelompok; 2) Keadilan vs kasihan; 3) Kebenaran vs loyalitas; 4) Jangka pendek vs jangka panjang, serta ada pula 3 perspektif pengambilan keputusan, yakni: 1) Berpikir berbasis hasil akhir; 2) Berpikir berbasis kepedulian; dan 3) Berpikir berbasis peraturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun