2. Â Â Â Â Feeling (Perasaan)
Selama mempelajari modul ini, saya merasa bahagia dan bersyukur karena mendapatkan banyak ilmu baru tentang peran seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya guna meningkatkan kulaitas pendidikan yang berpihak pada murid. Dalam mempelajari modul inipun sangat bervariasi penyajian materinya, analisis kasus, analisis video sampai saling berkomentar dan menguatkan antar CGP. Yang tak kalah menyenangkan pada saat tugas kelompok menggali sumber daya yang potensial di daerah, ternyata daerah Bumijo memiliki banyak potensi yang bisa dioptimalkan untuk pembelajaran.
Selain itu penguatan yang diberikan oleh fasilitator hebat (Bapak Ratno Kumar Jaya) serta pengajar praktik yang keren (Ibu Suharyanti) semakin membuka paradigma berpikir saya untuk senantiasa fokus pada aset dalam penerapan pengelolaan sumber daya yang tersedia.
3. Â Â Â Â Findings (Pembelajaran):
Di Modul 3.2. tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, saya banyak mendapat pembelajaran tentang tata cara mengidentifikasi dan mengelola aset. Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:
a. Â Â Â Â Murid
b. Â Â Â Â Kepala Sekolah
c. Â Â Â Â Guru
d. Â Â Â Â Staf/Tenaga Kependidikan
e. Â Â Â Â Pengawas Sekolah
f. Â Â Â Â Â Orang Tua