Mohon tunggu...
Ares Brilatin
Ares Brilatin Mohon Tunggu... Guru - Penjaga Mimpi

Tinggal di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

1 Desember 2023   10:28 Diperbarui: 1 Desember 2023   10:44 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(3) Kehadiran penuh adalah kemampuan untuk sepenuhnya hadir bersama coachee, dikenal sebagai coaching presence dalam konteks coaching. Ini mencakup keselarasan badan, pikiran, dan hati selama percakapan coaching. Kehadiran penuh ini merupakan bagian integral dari kesadaran diri yang membantu mengembangkan paradigma berpikir dan kompetensi lain selama sesi coaching.

Rangkaian Percakapan TIRTA yang saya gunakan dalam proses coaching, dapat dipahami pada penjelasan berikut : TIRTA bermakna air, simbolisasi aliran air dari sumber hingga ke muara. Jika kita mengibaratkan murid sebagai air, maka kita ingin membiarkannya merdeka, mengalir bebas hingga mencapai potensi maksimal. Sebagai seorang coach, peran utamanya adalah membantu coachee.

TIRTA terdiri dari langkah-langkah berikut:

Tujuan awal, di mana coach dan coachee sepakat pada tujuan pembicaraan, yang idealnya berasal dari coachee.

Identifikasi, di mana coach menggali dan memetakan situasi yang sedang dibahas, serta menghubungkannya dengan fakta-fakta saat sesi berlangsung.

Rencana Aksi, di mana ide pengembangan atau solusi alternatif dipertimbangkan untuk perencanaan yang akan dibuat.

Tanggung awab, di mana komitmen terhadap hasil yang dicapai dan langkah-langkah selanjutnya diambil.

Kegiatan Supervisi Akademik dengan Pendekatan Berpikir Coaching:

Terdapat dua paradigma utama yang mendukung proses supervisi akademik yang memberdayakan: paradigma pengembangan kompetensi secara berkelanjutan dan paradigma optimalisasi potensi setiap individu. Prinsip-prinsip supervisi akademik dengan pendekatan berpikir coaching mencakup aspek kemitraan, di mana supervisor dan guru bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi. Metode ini melibatkan elemen perencanaan, refleksi, objektivitas, dan pengambilan informasi. Metode ini berkesinambungan dan komprehensif, dan mencakup tujuan proses supervisi akademik.

Dari hasil mempelajari modul 2.3 dalam pendidikan CGP, pelaksanaan supervisi akademik harus didasarkan pada kebutuhan dan tujuan sekolah. Tahap perencanaan mencakup perumusan tujuan, mempertimbangkan kebutuhan pengembangan guru, memilih pendekatan, teknik, dan model, menetapkan jadwal, dan menyiapkan instrumen.

Pada tahap awal, supervisi akademik mencakup observasi pembelajaran di kelas, yang juga dikenal sebagai supervisi klinis. Pada tahap tindak lanjut, supervisi akademik dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui berbagai kegiatan yang memberi guru kesempatan untuk belajar dan berkembang melalui berbagai aktivitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun