Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mahalnya Pesta Perkawinan di Desa

23 November 2024   20:23 Diperbarui: 25 November 2024   17:42 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pesta perkawinan di Desa Ngadas, Bromo | Dokpri 

Selain sumbangan dalam amplop ada juga sumbangan titipan yang wajib diberikan kembali.

Misalnya keluarga Sutarno akan mengadakan pesta perkawinan putrinya lalu keluarga Sujarwo titip dana sebesar 2 juta.

Maka ketika keluarga Sutarno wajib mengembalikan dana titipan tersebut saat keluarga Sujarwo mantu. Tentu saja dengan jumlah sedikit lebih besar sebagai bunganya. Misalnya mengembalikan sebesar 2,5 juta. Tergantung jarak waktu antar pesta perkawinan tersebut.

Dana titipan ini merupakan penawaran dan boleh tidak diterima jika dianggap sudah cukup.

Sumbangan buah-buahan lokal. | Dokumen pribadi 
Sumbangan buah-buahan lokal. | Dokumen pribadi 

Selain dana titipan ada juga sumbangan titipan berupa bahan pokok. Misalnya: beras, gula, mie, bawang merah dan putih, daging ayam potong, daging sapi, dan buah-buahan lokal untuk bahan kue tradisional.

Inilah keunikan pesta perkawinan di desa.

Sumbangan tenaga pria atau sinoman. | Dokpri 
Sumbangan tenaga pria atau sinoman. | Dokpri 

Jarang sekali kekurangan dana sampai hutang ke pihak lain. 

Melihat ribetnya dan besarnya dana mungkinkah tidak ada pesta perkawinan?

Sebagai warga masyarakat desa di tempat tersebut tentu saja tidak mungkin. Alasannya jika kita pernah datang menghadiri undangan pesta perkawinan tetangga desa maka ada pesta atau tidak saat putra-putri kita menikah maka mereka akan datang. Mereka juga membawa amplop uang sumbangan atau uang buwuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun