Jauh sebelum menjadi gaya hidup kekinian real food sebenarnya sudah menjadi santapan tradisional bagi masyarakat. Terutama bagi mereka yang tinggal di perdesaan.
Real food ala desa ini yang banyak berupa rebusan sayur dan buah sayur yang disantap dengan sambal. Sambalnya pun sederhana seperti sambal bajak, sambal tomat, sambal bawang, dan sambal terasi.
Untuk karbohidrat yang disajikan selain nasi dari beras juga tumbukan atau parutan atau geritan jagung. Parutan jagung ini disebut nasi empog.
Bahkan ada yang suka dengan rebusan singkong.
Untuk lauk pauk tergantung selera, ada yang suka tahu goreng, sambel tempe, atau ikan asin. Biasanya ikan peda dan ikan bader.
0 0 0
Kesadaran untuk menyantap real food untuk menghindari obesitas dan berbagai penyakit kekinian kini terbaca juga banyak rumah makan dan restoran serta hotel.
Selain Chinese food, Italian food, Japanese food, kini banyak restoran dan hotel yang menyediakan real food untuk tamunya.
Bahkan juga menyediakan minuman rempah-rempah atau wedang uwuh.
0 0 0
Pengalaman penulis sendiri sering mengenalkan real food dan minuman rempah-rempah dalam setiap kegiatan Hari Pangan Sedunia, kegiatan ritual desa, dan saat ada tamu ke rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H