Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pohon Jati dan Pohon Jarak

20 Agustus 2024   13:08 Diperbarui: 20 Agustus 2024   13:10 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon jarak dengan latar belakang kebun pohon jati. | Dokumen pribadi 

Hal yang cukup unik, kayu jati kualitasnya jauh menurun. Jika untuk perabot rumah mudah lapuk dan dimakan ngengat bahkan rayap.

Kebun jati menyatu dengan kuburan. | Dokumen pribadi 
Kebun jati menyatu dengan kuburan. | Dokumen pribadi 

Pepatah Jawa mengatakan 'wolak-walike jaman'. Jaman telah berubah.

Pohon jati pun banyak ditanam hanya sebagai batas lahan dan penahan longsor. Seperti pohon jarak.

Jika ditebang pun dibiarkan tumbuh tunas baru. 

Tunas baru dari pangkal pohon jati sebagai batas dukuh. | Dokumen pribadi 
Tunas baru dari pangkal pohon jati sebagai batas dukuh. | Dokumen pribadi 

0 0 0

Pepatah Jawa mengatakan: tunggak jati mati, tunggak jarak mratak. Artinya pohon jati tidak akan menumbuhkan tunas baru yang bagus, sebaliknya pohon jarak sekalipun ditebang habis hingga pangkalnya tetap akan menumbuhkan tunas baru yang bagus dari dahan yang dibuang.

Makna dari pepatah ini, seseorang yang mempunyai kedudukan atau kekuasaan tidak akan menurunkan pada anak cucunya. 

Sebaliknya orang kecil atau kaum papa dalam keadaan bagaimana pun susahnya tetap bertahan dan hidup bahkan tumbuh subur.

Kebun jati. | Dokumen pribadi 
Kebun jati. | Dokumen pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun