Tertarik dengan artikel tulisan Mbak Siska Artati dengan judul Tips Memilih Produk Perawatan Wajah bagi Remaja, saya berkomentar dengan setengah bertanya bahwa perempuan muda sekarang jarang menggunakan bedak dingin dari beras.
Bedak adem atau bedak dingin merupakan bedak tradisional yang terbuat dari beras Jawa atau Bengawan dengan campuran sedikit rempah-rempah. Yang saya tahu biasanya kencur dan bunga kantil atau melati yang digerus atau ditumbuk halus.
Bila digunakan untuk balita hanya campuran beras dan bunga melati.
Untuk remaja, campuran beras, melati, dan kantil atau cempaka.
Bunga melati untuk memberi aroma harum dan kantil agar bisa menarik perhatian perjaka.
Kantil dalam bahasa Jawa artinya tertarik atau terpesona kemudian mengikuti. Dalam hal ini jatuh cinta.
Pada masa kini, bedak tradisional ini lebih banyak digunakan oleh para perempuan paruh baya dan lansia desa terutama mereka yang banyak bekerja di sawah atau kebun.
Mereka menggunakan bedak dingin untuk merelaksasi kulit wajah yang banyak terkena sinar matahari. Selain itu untuk mengangkat kulit mati sehingga wajah tetap cerah bersinar dan cantik.
Banyaknya produk perawatan wajah dan kecantikan ditambah lagi jika menggunakan bedak dingin wajah tampak seperti Mbak Kunti atau Thothok Kerot membuat remaja masa kini enggan memakai bedak tradisional ini.
Setahun yang lalu, setelah sekian waktu motoran jelajah Yogyakarta, wajah saya terasa lelah dan tampak kuyu. Badan juga terasa kaku.
Untunglah ada seorang perempuan lansia tetangga di Pajangan, Bantul yang terampil memijat dan facial ala desa dengan menggunakan bedak dingin.
Ternyata hasilnya sangat luar biasa. Kulit wajah tidak terasa kaku dan kering lagi.
Bedak dingin atau bedak adem yang biasa disebut wedak pilus sangat manjur.
Wedak pilus: bedak yang bisa membuat pipi halus.
Bedak dingin bila ditambah dengan kencur dengan ukuran yang tepat bisa menjadi param pereda otot tubuh yang kaku karena kecapaian.
Silakan mencoba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H