Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Bedak Dingin untuk Relaksasi Kulit Wajah

10 Januari 2024   14:52 Diperbarui: 10 Januari 2024   15:39 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mirip Thothok Kerot sehingga banyak remaja enggan menggunakan. | Dokpri 

Tertarik dengan artikel tulisan Mbak Siska Artati dengan judul Tips Memilih Produk Perawatan Wajah bagi Remaja, saya berkomentar dengan setengah bertanya bahwa perempuan muda sekarang jarang menggunakan bedak dingin dari beras.

Bedak adem atau bedak dingin merupakan bedak tradisional yang terbuat dari beras Jawa atau Bengawan dengan campuran sedikit rempah-rempah. Yang saya tahu biasanya kencur dan bunga kantil atau melati yang digerus atau ditumbuk halus.

Bila digunakan untuk balita hanya campuran beras dan bunga melati.

Untuk remaja, campuran beras, melati, dan kantil atau cempaka.

Bunga melati untuk memberi aroma harum dan kantil agar bisa menarik perhatian perjaka.

Kantil dalam bahasa Jawa artinya tertarik atau terpesona kemudian mengikuti. Dalam hal ini jatuh cinta.

Pada masa kini, bedak tradisional ini lebih banyak digunakan oleh para perempuan paruh baya dan lansia desa terutama mereka yang banyak bekerja di sawah atau kebun.

Mereka menggunakan bedak dingin untuk merelaksasi kulit wajah yang banyak terkena sinar matahari. Selain itu untuk mengangkat kulit mati sehingga wajah tetap cerah bersinar dan cantik.

Banyaknya produk perawatan wajah dan kecantikan ditambah lagi jika menggunakan bedak dingin wajah tampak seperti Mbak Kunti atau Thothok Kerot membuat remaja masa kini enggan memakai bedak tradisional ini.

Setahun yang lalu, setelah sekian waktu motoran jelajah Yogyakarta, wajah saya terasa lelah dan tampak kuyu. Badan juga terasa kaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun