Bedak atau lapak kosong ini lebih banyak dimiliki oleh spekulan daripada pedagang murni. Misalnya seperti yang terlihat di Pasar Jodog, Pasar Bantul, dan Pasar Pijenan.
Pedagang murni tradisional lebih senang berjualan di luar pasar karena setiap hari pasaran selalu pindah ke pasar lain.
Di hari pasaran, Pasar Jodog sekalipun mempunyai kekhususan berdagang unggas (Jawa: sato iwen) banyak juga yang berjualan buah-buah, makanan, dan jajanan tradisional. Termasuk juga penjual pakaian rumah sehari-hari, alat-alat pertanian, tembakau, tukang jahit sandal sepatu, dan barang antik.
Pasar tradisional yang buka atau ramai di hari pasaran tidak berlaku di tempat wisata seperti Pasar Beringharjo di Malioboro dan Pasar Ngasem di sekitar Tamansari, Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H