Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Pasar Tradisional Jodog, Bantul Yogyakarta

5 Januari 2024   14:46 Diperbarui: 5 Januari 2024   17:12 2819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bedak atau lapak kosong ini lebih banyak dimiliki oleh spekulan daripada pedagang murni. Misalnya seperti yang terlihat di Pasar Jodog, Pasar Bantul, dan Pasar Pijenan.

Pedagang murni tradisional lebih senang berjualan di luar pasar karena setiap hari pasaran selalu pindah ke pasar lain.

Di hari pasaran, Pasar Jodog sekalipun mempunyai kekhususan berdagang unggas (Jawa: sato iwen) banyak juga yang berjualan buah-buah, makanan, dan jajanan tradisional. Termasuk juga penjual pakaian rumah sehari-hari, alat-alat pertanian, tembakau, tukang jahit sandal sepatu, dan barang antik.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Tembakau untuk rokok tingwe. | Dokumen pribadi.
Tembakau untuk rokok tingwe. | Dokumen pribadi.

Bel sepeda kuno. | Dokpri 
Bel sepeda kuno. | Dokpri 

Pasar tradisional yang buka atau ramai di hari pasaran tidak berlaku di tempat wisata seperti Pasar Beringharjo di Malioboro dan Pasar Ngasem di sekitar Tamansari, Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun